Menag Dituding Berbohong, Menkominfo Bela Menantu Jokowi

author Raditya Mohammer Khadaffi

- Pewarta

Kamis, 12 Sep 2024 21:15 WIB

Menag Dituding Berbohong, Menkominfo Bela Menantu Jokowi

i

Catatan Politik, Wartawan Surabaya Pagi, Raditya M. Khadaffi

SURABAYAPAGI.com - Fenomena apa Menag Yaqut Dituding Berbohong dan Menkominfo melakukan pembelaan atas pelesir Erina, Menantu Jokowi, ke Amerika Serikat naik private jet?

Dua peristiwa ini hadir di publik. Harian kita edisi Kamis (11/9/2024) memberitakan di halaman depan. Berita Menag Yaqut menempati headline, karena menyangkut urusan moral dan hukum. Makanya, peristiwa tudingan ke Yaqut, menjadi berita utama. Dua peristiwa ini menyangkut pembantu pembantu presiden Jokowi. Makanya saya sebut fenomena. Perbuatan dua menteri ini sebuah gejala dan yang dapat dibaca tanpa interpretasi. Mengingat dua peristiwa ini

Baca Juga: Surabaya Barat, Lama-lama Jadi Marina Bay Casino

kejadian yang "luar biasa". Bagi wartawan peristiwa itu ada nilai beritanya. Dan menurut pandangan saya, peristiwa ini layak diberitakan.

Semua jurnalis di dunia tahu nilai berita atau news value menyediakan standar dan ukuran bagi para wartawan untuk digunakan sebagai kriteria kerja jurnalistik. Apalagi menyangkut peristiwa yang luar biasa (unusualness) aneh, atau tidak lazim. Peristiwa diatas, cenderung mengundang rasa penasaran masyarakat untuk membaca.

 

***

 

Dalam Islam, pembohong itu ada sanksi dari Allah. Ia akan menerima azab yang sangat pedih.

Kisahnya, pembohong, kelak di alam kubur, mulutnya akan durobek-robek sampai hari Kiamat tiba. Ustad yang mengajari saya nilai nilai moral menurut adat Islam, orang- orang yang terbiasa berbicara bohong itu memiliki penyakit hati.

Dalam berita utama itu, anggota Pansus Haji DPR Marwan Ja'far, menyatakan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas berdalih sedang hadiri MTQ di Kalimatan Timur. Namun, Marwan mendapat informasi saat itu Yaqut justru Berada ada di Kantor Kemenag .

Sementara Menag Yaqut Cholil Qoumas, membantah tudingan soal dirinya berbohong dua kali mangkir dari rapat tim Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Haji 2024 DPR RI.

Yaqut mengaku, dirinya belum pernah mendapat surat panggilan untuk menghadiri Rapat Pansus Haji di DPR RI.

Nah, ada dua peristiwa yang bertolak belakang. Akal sehat saya bilang, diluar urusan moral, ada upaya hukum, baik Menag maupun anggota Pansus Haji DPR-RI, bisa sama-sama melapor ke polisi. Keduanya sama sama pejabat publik. Sekali lagi akal sehat saya berbisik anggota Pansus Haji DPR Marwan Ja'far, tidak mungkin gegabah menyampaikan informasi ke publik, pembantu presiden yang menangani soal agama telah berdusta.

 

***

Baca Juga: Kapolri Instruksikan Kapolda Tidak Ragu Tindak Perjudian

 

Peristiwa yang menyangkut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, adalah cawe cawe urusan Kaesang anak bungsu Jokowi.

Pembantu presiden itu menilai wajar jika anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep menaiki jet pribadi untuk pergi ke AS.

Budi beralasan istri Kaesang, Erina Gudono tengah mengandung dengan usia kehamilan 8 bulan sehingga tidak diperbolehkan menaiki pesawat umum.

Apakah ini tupoksi Menteri Komunikasi dan Informatika?

Menurut akun kominfo.go.id, tugas dan fungsi utama Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah merumuskan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika yang meliputi pos, telekomunikasi, penyiaran, teknologi informasi dan komunikasi, layanan multimedia dan desiminasi informasi. Tidak ada tugas mewakili presiden mengkonter berita di publik yang menyangkut anak dan menantunya.

Peristiwa ini objek buruan wartawan karena menarik, memikat, dan penting untuk di informasikan kepada khalayak. Makanya, dalam awalan judul editor Surabaya Pagi menambahi dengan kata Masya Allah . Makna kata Masya Allah merupakan salah satu kata thayyibah. Kata ini diamalkan saat kita takjub dengan apa yang dilihatnya.

Baca Juga: Tak Dikasih Rumah Dinas, Syukurilah Gajimu

 

***

 

Dua peristiwa itu adalah fakta. Dengan fakta ekslusif ini bisa bermanfaat bagi publik. Misal apa yang dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, tampaknya memiliki hubungan "untuk baik" dengan Jokowi, sebagai atasannya. Saya dua Budi Arie Setiadi, sedang bermain peran dalam perkembangan kariernya jelang presiden terpilih Prabowo, memilih anggota kabinetnya. Tak salah orang menyebutnya “Cari Muka”. Dan ini bukan semata-mata tentang menunjukkan penghargaan berlebihan pada atasan saja.

Ada yang lebih dari itu yaitu tentang membangun koneksi positif terutama dengan Jokowi, yang punya kedekatan dengan presiden terpilih Prabowo.

Pemahaman saya "Cari muka" adalah sebuah gambaran dari seseorang untuk memperlihatkan wajah baik kepada atasan. Sepertinya, sebagai penyelenggara negara, Budi Arie Setiadi, paham kebiasaan orang jawa ngabdi ke atasan untuk mendapat dukungan. Mari kita ikuti apakah Budi Arie Setiadi, masih dipertahankan sebagai

Menteri Komunikasi dan Informatika atau digeser ke Kementerian lain atau bahkan tidak dipakai. Maklum, Budi Arie, berangkat dari relawan jokowi bukan relawan Prabowo. ([email protected])

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU