SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah melaksanakan pembangunan tunnel atau terowongan penghubung Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) - Kebun Binatang Surabaya (KBS). Proyek terowongan tersebut menelan anggaran APBD senilai puluhan miliar.
Wakil Ketua DPRD Surabaya sementara, Bahtiyar Rifai mendorong agar semua fasilitas dan infrastruktur yang dibangun Pemkot Surabaya memberi nilai tambah dan kesejahteraan warga. Bernilai manfaat dan nilai ekonomi warga sekitar.
Baca Juga: Dorong Pemerataan CCTV Hingga ke Seluruh Kampung dan Titik-titik Rawan
"Tidak hanya pelaku UMKM tapi juga warga sekitar TIJ yang butuh pekerjaan harus direkrut. Nilai tambah dan nilai manfaat kepada warga ini yang harus kita dorong," kata Bahtiyar, Minggu (29/9).
Menurut Bahtiyar tidak perlu standar dan nilai tinggi. Baik Dishub atau KBS atau siapa pun yang punya otoritas pengelola pengoperasian harus mulai memikirkan untuk memberi berkah bagi warga sekitar. Mulai mempekerjakan tenaga yang dibutuhkan sampai penyediaan stan UMKM bagi warga. Ia menegaskan agar Pemkot Surabaya selalu berorientasi pada nilai manfaat kepada warga dalam setiap realisasi pembangunan.
"Terowongan bawah tanah TIJ-KBS saat ini belum tuntas. Diperkirakan, akhir Oktober sudah bisa dioperasikan," katanya.
Terowongan bawah tanah yang bakal jadi destinasi tersebut tengah dinantikan. Konon akan ada fasilitas istimewa hingga melebihi ekspektasi pengunjung. Seluruh pengunjung KBS akan makin nyaman memarkir kendaraan di TIJ lengkap dengan gedung parkir dan basement parkir.
Baca Juga: Permintaan DPRD Surabaya: Geledah Tanpa Hasil, Polda Kejar Si Bandar Kasino Hingga Tertangkap
Pendukung lalu akan menyusuri ruang bawah tanah. Terowongan ini akan membentang sekitar 160 meter. Terowongan bawah tanah ini akan menjadi akses modern. Dengan lebar sekitar 4 meter dan tinggi sekitar 3,25 meter.
Akses nyaman ini nantinya akan memanjakan pengunjung karena disajikan aneka kuliner. Ada juga stan UMKM berkelas. "Apa pun itu, harus melibatkan warga sekitar. Kalau selama ini ada asongan di KBS, ini yang diberdayakan," tandas Bahtiyar.
Pria asal Lamongan ini berharap saat terowongan bawah tanah TIJ-KBS itu dioperasikan, jangan sampai warga sekitar hanya jadi penonton. Hanya menyaksikan lalu lalang pengunjung tanpa bisa mendapat nilai ekonomi dari destinasi tersebut.
Untuk itu, pimpinan dewan ini mendesak agar kecamatan, kelurahan, hingga RT RW dan pihak kampung mendeteksi siapa pun warga yang punya potensi dan kompetensi. Mereka harus diberdayakan untuk menjadi bagian dari pengembangan destinasi terowongan tersebut.
Baca Juga: Empat Calon Pimpinan DPRD Kota Surabaya Ditetapkan, Dewan Siap Maksimalkan Kinerja untuk Rakyat
Keluhan dan RT dan RW lah yang paling tahu persis dan paham potensi warganya. Sebagai kepanjangan tangan Pemkot di tingkat kampung, mereka harus peka akan kondisi warganya. Mereka yang usia produktif harus mendapat perhatian jika menganggur.
Pengentasan pengangguran bisa dimulai dari sinergi antar lini dan antar lembaga pemerintah. Kelurahan, kecamatan, dan dinas terkait harus saling bergandengan tangan memberdayakan warganya. Mereka harus disalurkan untuk mendapatkan pekerjaan.
"Namun warga juga harus tahu diri dan tidak boleh manja. Jika selama ini warga Surabaya manja dan enggan dengan honor yang sudah ditetapkan, sebaiknya hal ini dihindari. Maksimalkan jika direkrut," kata Bahtiyar. Alq
Editor : Moch Ilham