SURABAYAPAGI.com, Pacitan - Festival Kreasi Sambal Nusantara yang merupakan bagian dari Festival Gerabah 'Lempung Agung' 2024 di Pacitan, Jawa Timur dimeriahkan puluhan peserta yang terdiri dari emak-emak di Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung.
Pasalnya, Kabupaten Pacitan selama ini dikenal memiliki cukup banyak varian makanan khas. Tentu saja potensi yang ada harus diperkenalkan kepada khalayak luas sehingga memperkaya khazanah menu Nusantara.
Baca Juga: Masuki Musim Hujan, Puluhan Pohon di Jalur Trenggalek-Pacitan Rentang Tumbang
Uniknya, dalam gelaran festival tersebut, digelar sebagai bentuk upaya melestarikan budaya leluhur tembikar. Selain itu, para peserta juga diperkenankan membawa bahan pelengkap lain yang disajikan bersamaan sambal hasil karya mereka.
Perabotan seperti kompor, wajan, baskom, spatula, dan sejenisnya lantas mereka tata sedemikian rupa. Bersamaan hitungan mundur hingga angka 1, mereka serentak meracik sambal sesuai resep masing-masing. Selama 60 menit para peserta tampak adu tangkas meramu aneka bumbu.
"Intinya proses melumatkan sambal hanya boleh dilakukan dengan cara diuleg. Tidak menggunakan blender atau penggiling," kata Penanggung jawab kegiatan, Ruriati, Senin (14/10/2024).
Baca Juga: Pesona Pantai Ngiroboyo di Pacitan, Didominasi Pasir hitam yang Indah
Setelah menghabiskan waktu 1 jam, beragam menu hasil masakan pun siap disajikan. Mulai dari sambal udang, sambal kecombrang, sambal cabuk, hingga sambal petai, serta resep-resep lain khas Nusantara. Menu-menu tersebut ditata apik di atas meja lengkap dengan lalapan.
"Kami sengaja membikin Sambal Udang Petai karena bahan-bahannya mudah didapatkan di Pacitan. Ibaratnya sudah jadi menu sehari-hari," ucap Jamilah, seorang peserta.
Baca Juga: Hadirkan Ratusan Motif Bercorak Unik, Batik Saji Pacitan Rambah Pasar Eropa
Lebih lanjut, adanya terobosan itu dilakukan dengan menampilkan produk gerabah hampir di semua sesi kegiatan. Dimulai dari Workshop Pembuatan Gerabah, Fashion Show dengan membawa Gerabah, Kreasi Sambal Nusantara dimana peralatan yang digunakan wajib dari Gerabah, dan disusul Sedekah Gerabah.
"Dan terakhir adalah Prosesi Lempung Agung. Yaitu pengambilan lempung (tanah liat) sebagai bahan baku gerabah dari lokasi khusus yang dipilih sejak zaman nenek moyang," papar Rening. pc-01/dsy
Editor : Desy Ayu