SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Jelang pencoblosan Pilkada Serentak yang akan dilakukan pada tanggal 27 November 2024, sejumlah lembaga survei mulai merilis hasil elektabilitas tiap cagub. Dua cagub propinsi terbesar penduduk dan size ekonominya diluar Jakarta, adalah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera Utara.
Sejumlah lembaga merilis hasil survei terbaru elektabilitas tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub Jatim 2024. Hasilnya, paslon nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak masih unggul atas paslon lainnya.
Baca Juga: Presiden Akui Sistem Pilkada Terlalu Mahal
Dalam survei Indikator Politik yang dilakukan pada 9-14 September 2024, elektabilitas pasangan Khofifah-Emil tercatat sebesar 61,2 persen, di susul paslon nomor 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) menempati dengan 26 persen, sementara paslon urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim memperoleh 2,2 persen. Sebanyak 0,5 persen responden menyatakan golput, dan 10,2 persen lainnya tidak memberikan jawaban.
Kemudian, dalam survei dari Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) pada 1-9 Oktober 2024 pasangan Khofifah-Emil meraih elektabilitas sebesar 63,4 persen, Risma-Gus Hans berada di angka 27,1 persen, sedangkan Luluk-Lukman memperoleh 2,8 persen. Terdapat 6,7 persen responden yang belum memutuskan pilihan.
Pramono Anung-Ridwan Kamil
Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono kian bersaing ketat menjelang hari pencoblosan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 pada 27 November.
Elektabilitas keduanya tak terpaut jauh berdasarkan sejumlah hasil survei baru-baru ini. Rivalitas jelang pemungutan suara pun memanas.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan elektabilitas RK-Suswono 37,4 persen. Hanya unggul 0,3 persen dari Pramono Anung-Rano Karno yang mendapat 37,1 persen.
Sementara itu, survei Litbang Kompas yang digelar pada 20-25 Oktober 2024 mencatat keunggulan Pramono-Rano dengan elektabilitas 38,3 persen. RK-Suswono menyusul dengan elektabilitas 34,6 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana kian tertinggal dengan elektabilitas hanya 3,3 persen.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro memprediksi elektabilitas RK-Suswono dan Pramono-Rano berpotensi saling susul-menyusul jelang pencoblosan.
Ia melihat ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi peta politik Pilgub Jakarta di sisa 20 hari lebih jelang pencoblosan.
Faktor pertama, kata Agung, 'Anies Baswedan effect'. Menurut Agung, meski Anies gagal maju Pilgub Jakarta, tapi mantan Gubernur Jakarta itu masih memiliki magnet tersendiri.
Agung mengatakan para paslon akan berlomba mengeksploitasi efek ini secara simultan untuk menambah dukungan warga Jakarta di detik-detik akhir jelang pencoblosan. Ia pun berpendapat Pramono-Rano belakangan ini bisa memanfaatkan 'Anies effect' dalam momen kampanye mereka.
"RK coba diagendakan sarapan pagi sama Anies Baswedan, supaya 'Anies effect'-nya dapat. Karena, Pak Pram-Rano ini kan sudah mengalirkan itu pelan tapi pasti. Nah, jadi RK-Suswono harus bergegas seperti itu, untuk mengimbangi elektabilitas Ram Rano yang konsisten naik," kata Agung saat diwawancara CNNIndonesia.com, Rabu (6/11).
Faktor kedua, soliditas parpol koalisi. Agung mengatakan mesin partai sangat mempengaruhi kinerja para kandidat jelang pencoblosan.
Bertalian dengan itu, ia menilai soliditas parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang mengusung RK-Suswono masih bermasalah.
Pilgub Jawa Barat
LSI Denny JA juga memotret elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Kabupaten Ciamis. Hasilnya, pasangan nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan potensial menang di Ciamis dengan elektabilitas sebesar 67,7 persen.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah mengatakan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan masih unggul jauh di Ciamis dibanding tiga paslon lain. Ada pun elektabilitas kandidat lainya, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie sebesar 10 persen. Kemudian Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina sebesar 7,5 persen. Lalu pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja sebesar 6,8 persen.
Pilgub Sumut
Litbang Kompas menggelar survei elektabilitas jelang Pilgub Sumatera Utara (Sumut) 2024. Hasilnya, paslon nomor 1 Bobby Nasution-Surya unggul dibanding paslon nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri.
Baca Juga: PDIP: KIM yang Kuasai 84% DPR, Bisa Langsung Perbaiki Sistem Pilkada
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, seperti dilihat Rabu (6/11/2024), survei ini dilakukan pada 22-28 Oktober 2024 dengan melibatkan 800 responden. Margin of error survei Litbang Kompas ini kurang lebih 3,46%.
Berikut ini hasil survei Litbang Kompas:
Bobby Nasution-Surya 44,9%Edy Rahmayadi-Hasan Basri 28%Belum menentukan pilihan 27,1%
Pilgub Jateng
Calon gubernur Jawa Tengah nomor 1 Andika Perkasa buka suara merespons hasil survei terbaru yang mencatat keunggulan tipis dari lawannya Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng 2024.
Litbang Kompas mencatat Andika-Hendrar Prihadi meraup elektabilitas 28,8 persen. Mereka unggul tipis dari Luthfi-Yasin yang diusung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dengan elektabilitas 28,1 persen. "Hasil sebuah survei adalah potret preferensi masyarakat di periode tertentu," kata Andika, Rabu (6/11).
Andika menyebut hasil survei tersebut merupakan bagian dari sebuah perjalanan, dengan berbagai variabel yang mendukungnya. Selain Litbang Kompas, Andika juga unggul dalam hasil survei SMRC.
"Saya memilih untuk melihat-nya sebagai sebuah evaluasi dengan titik berat apa yang masih perlu diperbaiki lagi ke depan," ujarnya.
Survei Litbang Kompas yang dilakukan selama 15-20 Oktober 2024 mencatat keunggulan Andika-Hendi atas Luthfi-Taj Yasin. Survei melibatkan 1.000 orang dengan margin of error 3,1 persen.
Andika-Hendrar Prihadi yang diusung PDIP memiliki elektabilitas 28,8 persen. Sementara Luthfi-Yasin meraih elektabilitas 28,1 persen. Angka responden belum menentukan pilihannya alias undecided voters masih tinggi hingga menyentuh 43,1 persen.
Sedangkan dalam survei SMRC, Andika-Hendi unggul dengan 48,1 persen. Pasangan Luthfi-Taj Yasin meraih 47,5 persen. Sementara pemilih yang tidak tahu atau belum jawab sekitar 4,4 persen.
Baca Juga: Selaraskan Program Prabowo, Pramono Anung akan Bikin Sarapan Gratis Nasi Uduk
Survei SMRC dilakukan pada 17-22 Oktober dengan 1.210 responden. Margin or error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Juru Bicara Tim Pemenangan Luthfi-Yasin, Zulkifli, menyebut survei oleh Litbang Kompas belum menunjukkan kemenangan mutlak. Andika-Hendi hanya memperoleh 28,8 atau hanya unggul nol koma sekian dari pasangan Luthfi-Yasin.
"Malah yang menang yang belum menentukan pilihan karena angkanya besar 43,1 persen," kata Zulkifli di Semarang, Senin (4/11).
Pilgub Banten
Berdasarkan survei KIC ini, dalam pilgub Banten, cagub Airin unggul pada pemilih yang memiliki ketertarikan pada politics & news reader.
Berikut hasil survei Pilkada Banten 2024 versi KIC Popularitas Airin Rachmi Diany 71 persen. Sedangkan Andra Soni 39 persen
Untuk tingkat Elektabilitas, Airin Rachmi Diany 50,2 persen, Andra Soni 10 persen.
Selain di KIC, Airin Rachmi Diany juga unggul di Survei LSI. Menurut peneliti LSI, Hudjolly, per Agustus ini survei elektabilitas tertinggi dicapai oleh bakal calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany.
"Pada berbagai survei bakal calon gubernur Banten, Airin Rachmi Diany menunjukkan kecenderungan unggul dibanding nama calon lainnya," kata Hudjolly.
Hudjolly menyebutkan, bahwa hasil survei LSI mengungkapkan elektabilitas Airin melonjak hingga 77,3 persen.
Hal itu tercapai ketika disimulasikan head to head dengan bakal calon gubernur Banten dari Partai Gerindra Andra Soni. n jk/rko/erc/rmc
Editor : Moch Ilham