Dikejar KPK, Gubernur Kalsel Malah Pimpin Apel

author Erick Kresnadi Koresponden Jakarta

- Pewarta

Senin, 11 Nov 2024 10:37 WIB

Dikejar KPK, Gubernur Kalsel Malah Pimpin Apel

i

Dikejar KPK, Gubernur Kalsel Malah Pimpin Apel

SURABAYAPAGI.com, Jakarta -Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor atau Paman Birin, sepertinya tak takut dengan KPK.

Saat dikejar KPK, dalam kasus dugaan korupsi, Paman Birin,muncul setelah disebut hilang oleh KPK. Sahbirin saat ini berstatus tersangka kasus dugaan suap.

Baca Juga: Gubernur Kalsel Melawan, Kita Tunggu Langkah KPK

Dilansir Antara, Senin (11/11/2024), Sahbirin tampak memimpin apel pagi di halaman Kantor Gubernur Kalseldi Banjarbaru. Paman Birin tampak hadir dengan mengenakan pakaian dinas lengkap.

Apel itu diikuti oleh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam sambutannya, Paman Birin menegaskan kepada ASN dan karyawan/karyawati Pemprov Kalsel selama ini dirinya ada di Banua.

"Saya hari ini senang sekali melihat wajah-wajah Anda semua. Alhamdulilah, mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan keselamatan kepada kita semua dan Banua kita menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur," ujarnya.

Sahbirin juga berpesan kepada peserta apel agar tetap bekerja dengan penuh semangat. Dia juga meminta jajarannya menyelesaikan target pekerjaannya serta turut menyukseskan ketahanan pangan dan selalu menjalin sinergitas dengan kabupaten/kota se-Kalsel.

Sahinirin juga berdoa agar selalu diberikan keselamatan.

"Sekali lagi, kita berdoa semoga kita semua, rakyat kita, Banua kita diselamatkan oleh Allah SWT, Amin Ya Rabbal Alamin," ujarnya di akhir pidato.

Sahbirin juga bersalaman dengan para ASN dan karyawan/karyawati.

Baca Juga: Sudah Mundur dari Gubernur Kalsel, KPK Masih Incar Paman Birin

"Sehat, sehat Paman. Alhamdulilah, sehat Paman," ujar seorang ASN sambil menangis.


Ditetapkan KPK Tersangka Korupsi
KPK sebelumnya telah menetapkan Sahbirin Noor sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek di Pemprov Kalsel. KPK juga menyita duit Rp 13 miliar terkait kasus ini.

KPK mengatakan Sahbirin Noor diduga menerima fee 5% terkait proyek Pembangunan Lapangan Sepakbola Kawasan Olahraga Terpadu, Pembangunan Kolam Renang Kawasan Olahraga Terpadu, dan Pembangunan Gedung Samsat di Kalsel. Duit yang diamankan itu diduga bagian dari fee 5% untuk Sahbirin Noor.

"Diduga bahwa satu buah kardus cokelat berisikan uang Rp 1 miliar merupakan fee 5% untuk SHB (Sahbirin Noor) dari YUD (Sugeng Wahyudi) bersama AND (Andi Susanto) terkait pekerjaan yang mereka peroleh, yaitu Pembangunan Lapangan Sepakbola Kawasan Olahraga Terpadu, Pembangunan Kolam Renang Kawasan Olahraga Terpadu, dan Pembangunan Gedung Samsat. Bahwa terhadap sejumlah uang lainnya yang ditemukan oleh Penyelidik KPK pada YUL (Yulianti Erlynah), FEB (Agusya Febry Andrean) dan AMD (Ahmad) dengan total sekitar Rp 12 miliar dan USD 500 merupakan bagian dari fee 5% untuk SHB terkait pekerjaan lainnya di Dinas PUPR Provinsi Kalsel," ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Baca Juga: Status Tersangka Gubernur Kalsel Gugur

Ada tujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Berikut ini daftarnya:

Tersangka penerima:
1. Sahbirin Noor (SHB) selaku Gubernur Kalimantan Selatan2. Ahmad Solhan (SOL) selaku Kadis PUPR Kalimantan Selatan3. Yulianti Erynah (YUL) selaku Kabid Cipta Karya sekaligus PPK PUPR Kalsel4. Ahmad (AMD) selaku pengurus Rumah Tahfidz Darussalam yang diduga pengepul fee5. Agustya Febry Andrean (FEB) selaku Plt Kepala Bag Rumah Tangga Gubernur Kalimantan Selatan
Tersangka pemberi:
1. Sugeng Wahyudi (YUD) selaku pihak swasta2. Andi Susanto (AND) selaku pihak swasta.

Sahbirin pun melawan penetapan tersangka. Dia mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Terbaru, KPK menyebut Sahbirin telah melarikan diri sejak operasi tangkap tangan (OTT). KPK pun masih melakukan pencarian terhadap Sahbirin. erc/jk/rmc

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU