Harga Tembakau di Jombang Terus Anjlok, Kini Tinggal Rp 25 Ribu per Kilogram

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 25 Nov 2024 10:46 WIB

Harga Tembakau di Jombang Terus Anjlok, Kini Tinggal Rp 25 Ribu per Kilogram

i

Ilustrasi. Petani tembakau di Jombang, Jawa Timur. SP/ JBG

SURABAYAPAGI.com, Jombang - Para petani tembakau di wilayah Jombang, Jawa Timur meringis dan merugi di musim panen terakhir. Pasalnya, harga komoditas tersebut anjlok terjun bebas dan kini seharga Rp 25.000 per kilogram.

Petani kini lebih banyak sibuk memproses tembakau panen terakhir untuk dijual. Bahkan, wilayah setempat sebagian hasil panen terakhir tembakau dijual rajangan.

Baca Juga: DKPP Ngawi: Harga Panen Tembakau Bagus, Tembus Rp 52 Ribu per Kilogram

”Sekarang tinggal jemurnya saja. Untuk daun sogleng kualitasnya beda dengan panenan awal, makanya dijual rajangan,” ungkap Iswanto salah seorang petani di Desa Sukodadi, Kecamatan Kabuh, Senin (25/11/2024).

Lebih lanjut, menurutnya, untuk saat ini harganya juga sudah berangsur turun. Berbeda ketika awal hingga pertengahan panen. 

”Bulan sembilan dan 10 harga rajangan bisa Rp 50.000 per kilogram, sekarang turun antara Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per kilogram. Sudah biasa harga turun begini, istilahnya di gudang mungkin sudah penuh. Lalu kualitasnya juga beda,” ujar dia.

Baca Juga: Disperta Catat Minat Tanam Tembakau di Madiun Naik, Capai 280 Hektar

Meski begitu, karena sudah memasuki musim hujan, harus dirawat ekstra agar kualitas tak semakin turun. ”Seperti penjemuran ini biasanya dua hari, sekarang tiga sampai empat hari baru benar-benar kering,” kata Iswanto.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jombang Lasiman mengakui, saat ini panen raya tembakau sudah berakhir. Berakhirnya panen raya diikuti dengan harga yang turun. Baik daun basah maupun kering. Itu terjadi hampir setiap tahun.

Baca Juga: Petani Tembakau di Ngawi Gagal Panen, Puluhan Hektar Diguyur Hujan Deras

”Sudah selesai semua. Untuk basah rata-rata Rp 2.500 per kilogram, sedangkan janturan kering antara Rp 35.000 sampai Rp 38.000 per kilogram,” tutur dia.

Meski demikian, tergantung kualitas tembakau. Karena petikan akhir, sehingga harganya juga cenderung turun. Sedangkan faktor lain yang mempengaruhi harga tembakau adalah cuaca. Karena tahun ini akan mengalami fenomena La Nina sehingga musim hujan diprediksi maju. jb-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU