SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Pasca banjir yang melanda daerah Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro langsung menggelar rapat terbatas penanganan bencana, Jumat (6/12/2024).
Menariknya, rapat kali ini digelar di Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darul Huda, Jalan Sekar Putih Nomor 448, yang meniadi salah satu tempat terdampak banjir.
Baca Juga: Pj Walikota : PNM Dongkrak Pertumbuhan UMKM Kota Mojokerto
“Alasan kita menggelar rapat di sini, biar semua bisa merasakan bagaiman kondisi wilayah terdampak banjir” kata Ali Kuncoro.
Sosok yang akrab disapa Mas Pj ini menegaskan, meskipun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mojokerto belum terbentuk, tanggung jawab sementara berada di bawah koordinasi seluruh OPD.
“Seluruh OPD memiliki tanggung jawab menjalankan fungsi BPBD saat terjadi bencana. Tugas pemerintah adalah hadir dan memastikan keselamatan masyarakat,” ujarnya.
Ali Kuncoro mengungkapkan bahwa intensitas curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menjadi tantangan besar. Kota Mojokerto, dengan tipografi yang menyerupai cekungan dan dialiri tujuh sungai, sangat rentan terhadap banjir.
“Sebanyak 22 rumah pompa telah disiagakan untuk mengurangi debit air, tetapi saat ada kiriman air dari wilayah lain, sungai meluap dan genangan tidak bisa dihindari. Fokus utama kami adalah keselamatan warga,” jelasnya.
Baca Juga: Tinjau Gedung Produksi Bersama Sentra IKM Alas Kaki Pertama dan Terbesar di Jatim
Selain itu, ia menekankan pentingnya koordinasi lintas wilayah untuk menangani sedimentasi sungai dan banjir yang tidak bisa diselesaikan hanya di wilayah Kota Mojokerto. Pada Senin (9/12/2024), Sekretaris Daerah akan melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk memperkuat penanganan bencana secara menyeluruh.
“Penanganan bencana harus dari hulu ke hilir. Sungai-sungai yang dangkal juga menjadi prioritas bersama agar aliran air bisa lebih lancar,” tambahnya.
Dalam rapat ini, Ali Kuncoro juga meminta OPD meningkatkan respons terhadap potensi bencana lainnya, seperti pohon tumbang yang sering terjadi saat hujan deras.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Pastikan Layanan Publik Berjalan Normal Pasca Cuti Nataru
“Kita harus memastikan semua pihak siap. Mitigasi bukan hanya soal alat atau infrastruktur, tetapi juga kesiapsiagaan sumber daya manusia,” tegasnya.
Sekedar informasi, sejumlah pemukiman warga di tiga kecamatan Kota Mojokerto dilanda banjir akibat hujan lebat yang terjadi Kamis petang (5/12/2024).
Di wilayah Kecamatan Prajurit Kulon, banjir di antaranya merendam rumah warga Kelurahan Kauman serta ruas jalan Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon.
Selain itu, banjir turut melanda kampung di Kelurahan Jagalan di Kecamatan Kranggan, dan Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari. Ketinggian banjir dilaporkan bervariasi, dari mata kaki sampai melebihi lutut orang dewasa atau sekitar 50 sentimeter. Dwi
Editor : Moch Ilham