SURABAYAPAGI.com, Bojonegoro - Sebagai salah satu langkah antisipasi terjadinya peristiwa banjir dari luapan Sungai Bengawan Solo, Perum Jasa Tirta I mempercepat proses perbaikan Bendungan Gerak, yang terletak di wilayah Kecamatan Kaliditu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang sempat molor.
Diketahui, untuk proses perbaikan bendungan itu ditargetkan rampung pada 22 November, namun terpaksa mundur keadaan memaksa atau force majeure. Mengingat fungsi utama bendung gerak adalah sebagai pengendali banjir, maka harus dikebut dan bergerak cepat.
Baca Juga: Dukung Pabrik Metanol di Bojonegoro, Fauzan Fuadi : Kepala Daerah Perlu Siapkan Konsep Hulu Hilir
"Perbaikan Bendungan Gerak dimulai 22 September sampai 22 November, karena force majeure diamandemen sampai 20 Desember," jelas Kepala Sub Divisi Operasi dan Pemeliharaan Wilayah Sungai Bengawan Solo 2 PJT I, Agung Wicaksono, Selasa (17/12/2024).
“Dampaknya akan memberikan kelancaran dan dampak positif ke masyarakat dalam aliran Bengawan Solo,” imbuhnya.
Agung menjelaskan, perbaikan bendungan tersebut mencakup sejumlah hal seperti indikator kontrol panel jarak jauh, pengecatan pada pintu air, stop lock, jalur rel untuk gantry crane dan flap gate pintu air.
Baca Juga: Banyak Diminati, Dishub Bojonegoro Tambah 17 Unit Armada Angkutan Pelajar Gratis
"Jumlah pintu air ada sembilan, semuanya diperbaiki. Sekaligus dibuka keseluruhan, karena intensitas curah hujan yang tinggi dan ketinggian air Bengawan Solo mengalami peningkatan," katanya saat mengecek Bendung Gerak.
Sebagai informasi. Bendung Gerak dibangun kurang lebih 15 tahun lalu dan berfungsi untuk mengendalikan aliran air Sungai Bengawan Solo. Saat curah hujan tinggi, pintu bendungan dibuka dan dibuka-tutup saat musim kemarau.
Baca Juga: Kabupaten Bojonegoro Jadi Wilayah Terdampak Kekeringan Terparah di Jatim
Untuk daya tampung Bendung Gerak, mencapai 13 juta meter kubik. Akan tetapi, saat ini di bendungan itu banyak terdapat sedimen, sehingga menyebabkan daya tampung Bendungan Gerak berkurang.
"Di Bojonegoro saat ini masih normal, tapi tren ketinggian air mengalami kenaikan. Pintu bendungan akan dibuka melihat kondisi hulu dan curah hujan," katanya. bj-01/dsy
Editor : Desy Ayu