Pemerintah Telah Munculkan 5 "Bali Baru" yakni Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang Sulawesi Utara
Baca Juga: Luncurkan Kalender Wisata 2025, Pemkab Targetkan 4 Juta Wisatawan
SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) optimistis target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2025 dapat mencapai 16 juta orang.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini mengatakan target tersebut berada dalam kisaran 14,5 juta hingga 16 juta kunjungan. "Ini rentangnya ya, antara 14,5 juta sampai 16 juta wisman. Semoga ini bisa tercapai," kata Ni Made Ayu Marthini, di Bandara Ngurah Rai, Bali, Rabu (1/1/2025).
Tempat wisata mana yang diandalkan Kemenpar? Ni Made menjelaskan, Kemenpar menargetkan capaian devisa dari sektor pariwisata sebesar US$ 22 miliar pada 2025.
"Devisanya ditarget tinggi tahun ini. Kenapa, karena ini penting untuk pendapatan pemerintah, untuk pembangunan di Indonesia. Kami berusaha keras dan optimistis dengan terus bekerja sama dengan stakeholder kita bisa mencapainya," sambung dia.
Dari target kunjungan wisman yang ditetapkan 14,5 juta sampai 16 juta pada 2025, Bali menargetkan hampir separuhnya.
Dihubungi Kamis (2/1/2025), Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun menyebut Bali menargetkan 6 juta sampai 6,5 juta wisman bisa pelesiran ke Pulau Dewata pada tahun ini.
Target itu tidak lepas dari realisasi kunjungan turis asing ke Bali pada 2024. Hingga 29 Desember 2024 telah terdata setidaknya 6,3 juta orang asing datang ke Bali berlibur.
"Sebanyak 6,3 juta orang tahun 2024 yang didominasi turis Australia, India, China, dan UK. Capaian inilah yang kami pakai dasar untuk menentukan target kunjungan di tahun 2025 yang masih di range 6 juta sampai 6,5 juta orang. Mudah-mudahan bisa tercapai," tegasnya.
Dia berharap target untuk bukan sekadar angka kuantitas, tetapi mampu mendatangkan wisatawan yang berkualitas. Turis yang waktu tinggalnya yang lama sehingga pengeluaran lebih banyak terjadi di Bali.
"Termasuk bagaimana kita bisa mendatangkan turis yang respect terhadap budaya lokal Bali, regulasi yang ada. Bagaimana wisatawan yang bisa menjaga alam dan budaya Bali itu sendiri," tukas Tjok Bagus.
Baru 11,6 juta Kunjungan
Baca Juga: Dukung Sektor Pariwisata, Warga Jember Antusias Pakai Kereta Panoramic
Pada 2024, Kemenpar menargetkan kunjungan 14,3 juta wisman. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) periode Januari sampai November 2024 sebanyak 12.658.048. Jumlah kunjungan wisman itu, meski belum mencapai target, telah menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Dalam paparan BPS, jumlah wisman pada 2020 periode yang sama hanya 4.052.932, 2021 sebanyak 1.557.530 kunjungan, 2022 sebanyak 5.889.031 kunjungan, pada 2023 sebanyak 11.677.825 kunjungan.
"Capai kunjungan wisman Januari-November 2024 capaian tertinggi dalam 5 tahun terakhir," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Kamis (2/1/2025).
Sementara kunjungan November 2024, jumlahnya sebanyak 1.092.067 kunjungan atau turun sebesar 8,53% secara bulanan, namun naik 17,27% secara tahunan.
Secara rinci, kunjungan wisman November 2024 yang melalui pintu masuk utama 940.570 kunjungan, sementara yang masuk melalui pintu masuk perbatasan 151.497 kunjungan.
BPS mencatat kunjungan wisman menurut kebangsaan masih didominasi dari Malaysia. Kunjungan wisman dari Malaysia ini mengalami penurunan 10,22% secara bulanan, namun naik 22,94% secara tahunan.
"Jumlah devisa, ditarget US$ 13 miliar dan 2024 sudah menyumbangkan 25 juta tenaga kerja," beber Made.
Baca Juga: Promosikan Pariwisata, Disporapar Jombang Optimalkan Peran Duta Wisata
Buat Bali Baru
Dikutip dari laman kemenparekraf.go.id, Sandiaga Salahuddin Uno saat menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan, fokus pembangunan dilakukan Pemerintah mencanangkannya dengan sebutan 5 destinasi super prioritas (5 DSP), yang merupakan bagian dari program 10 Bali Baru.
Lima DSP yang merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) ini tersebar di lima provinsi di bagian barat, tengah, hingga timur Indonesia.
"5 DSP ini bisa memiliki kualitas kelas dunia, seperti Bali. Ini adalah keputusan yang sudah diambil di level tertinggi. Presiden Jokowi tegaskan bahwa kalau membangun fokus, cari lima yang berpotensi menjadi ‘Bali Baru’. Kalau lima destinasi ini sudah selesai kita persiapkan, kita perluas lagi,” ungkap Sandi, saat masih menjadi Menparekraf.
5 DSP itu, Danau Toba di Sumatera Utara, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara. n bl/ec/rmc
Editor : Moch Ilham