Dulu, Orang Bangga Berbelanja di Pasar Tunjungan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 29 Sep 2021 20:27 WIB

Dulu, Orang Bangga Berbelanja di Pasar Tunjungan

i

Suasana Jalan Tunjungan di tahun 1949. Di mana, Pasar Tunjungan masih menjadi ikon di Surabaya.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pasar Tunjungan merupakan pasar legendaris dibangun pada jaman kolonial sekitar tahun 1923. tentunya dengan keberadaan pasar tersebut daerah ini menjadi sangat ramai dan berkembang menjadi area komersial. Sebagai salah satu kawasan komersial strategis yang cukup terkenal di Surabaya sejak jaman dulu Tunjungan menjadi jujugan kalangan borjuis Belanda yang ingin kongkow-kongkow, nongkrong, bersantai sekaligus berbelanja.

Di masa berikutnya, tempat ini berganti diisi oleh orang Jepang dan berganti nama menjadi Toko Chiyoda yang banyak menjual tas koper dan sepatu. Saat pertempuran 10 November 1945, Gedung ini dijadikan tempat para pejuang untuk menyusun strategi melawan pasukan Inggris. Markas besar arek-arek Suroboyo dalam merancang siasat melawan sekutu.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

Di Jalan Tunjungan ini terdapat pula sebuah hotel dengan nama Hotel Majapahit. Hotel ini didirikan orang Armenia bernama Lucas Martin Sarkies, sedangkan untuk arsitek dia mempercayakan James Afprey asal Inggris.

Hotel yang awalnya bernama Oranje pada masa kolonial tersebut, menjadi saksi sejarah rentetan meletusnya pertempuran 10 November 1945. "Awal mula perseteruan adalah pengibaran bendera Belanda di Hotel Yamato," ucapnya.

Saat ini, Jalan Tunjungan selalu menjadi jujukan para wisatawan yang berlabuh di Kota Pahlawan. Trotoarnya masih nyaman untuk pejalan kaki. Lampu klasik pun menyertai di sepanjang jalan lengkap dengan bunga Anggrek yang menempel erat di tiap pohon besar. Melengkapi keindahan Jalan Tunjungan. Namun sayang, nasib Pasar Tunjungan kini kian tak jelas dan makin memprihatinkan.

 

Blauran Pusat Kuliner

Setali tiga uang, Pasar Blauran Baru sudah dikenal sejak dulu. Sebab pasar ini memiliki ciri khas tersendiri, yakni sebagai pasar kuliner.

Ya, Pasar Blauran Baru bisa jadi disebut wisata belanja sekaligus wisata kuliner paling lengkap. Di pasar ini pengunjung dapat belanja segala macam kue basah dan jajanan tradisional.

Apalagi jajanan yang dijual di pasar ini fresh setiap hari. Harganya? Jangan ditanya. Tak akan banyak menguras dompet.

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Di era yang modern dan makanan cepat saji ada di mana-mana, Pasar Blauran Baru ini seperti menancapkan ikon, bahwa di pasar tersebut ciri khasnya adalah kuliner jajanan. Maka itu tidak heran, bagi warga Surabaya untuk mencari jajanan pasar, ya pasar inilah jujukannya.

Berbagai jajanan pasar seperti cenil, lupis, getuk, ketan, klepon, dan pisang hijau dan bubur madura ada di sini. Harga bervariasi antara Rp 3 ribu sampai Rp 6 ribu.

Selain itu, juga ada es dawet, bubur sumsum, jenang grendul/biji salak dan ketan hitam. Ada pula kue basah seperti, cucur, apem, pukis, pastel, pie susu, roti gulung, bolu kukus, risol, lemper, kroket, serta lainnya.

Taki hanya itu, ada juga aneka sate. Misalnya, telur puyuh, usus ayam, krecek, dan lain-lain. Di pasar ini juga terdapat penjual makanan khas Surabaya, di antaranya, nasi kuning, nasi pecel, lontong balap, lontong mie, kikil, sate, kare kambing, gado-gado, dan lain-lain. Nasib pasar ini pun juga tak kalah mengenaskan.

 

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

Carut Marut

Kemudian ada Pasar Genteng di Jalan Genteng Besar, Genteng, Kecamatan. Genteng, Surabaya. Di lantai 1, banyak dijual kuliner khas Surabaya. Lalu di antai 2 adalah tempat untuk barang-barang elektronik dan service elektronik.

Pasar Genteng ini adalah satu tempat pusat oleh-oleh khas Surabaya yang bisa dikunjungi, berhubung cukup ramai dan kurang nyaman baik dari sisi tempat jalan maupun parkirnya, butuh perjuangan ekstra untuk ke sini. Walau demikian tempat ini tetap ramai dan sesak pengunjung, karena banyaknya pilihan dan lokasi yang ada di tengah kota.

Ada beberapa alternatif tempat membeli oleh-oleh selain di Pasar Genteng, baik di mall dan supermarket, dari yang sama-sama kurang nyaman seperti ITC, Pasar Atum, Pasar Grosir Surabaya JMP dan Pasar Blauran, hingga yang mewah seperti Finna di Raya Darmo dan Galaxy Mall . Tapi di sini tetap ada keunggulan di sisi kelengkapan dan kadang bisa menawar kalau belinya jumlah banyak. Meski demikin, kondisi saat ini, juga semakin parah.

Salah satu item favorit di Pasar Genteng adalah bandeng asap dan presto, yang memang khas daerah Surabaya dan Sidoarjo. 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU