Meski Lahan Terbatas, Wali Kota Ning Ita Serius Garap Kube Ketahanan Pangan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 10 Mei 2022 18:48 WIB

Meski Lahan Terbatas, Wali Kota Ning Ita Serius Garap Kube Ketahanan Pangan

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Meskipun wilayah Kota Mojokerto memiliki keterbatasan lahan pertanian, perikanan, dan peternakan, faktanya masih ada sejumlah warga yang tertarik untuk berwirausaha dalam bidang tersebut. Terbukti dari keberadaan sejumlah kelompok usaha bersama (kube) yang masih bertahan dan bahkan menunjukkan progres yang positif.

"Meskipun tidak sebanyak bidang industri dan perdagangan, kita harus tetap mensupport warga yang punya ketertarikan di bidang ketahanan pangan ini. Karena memang disitu masih ada peluang yang dinilai  menguntungkan oleh sejumlah kelompok warga," ungkap Wali kota Ika Puspitasari saat memimpin langsung rapat bersama yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto, Selasa (10/5/2022).

Baca Juga: Komitmen Tekan Stunting, Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Kompak Salurkan Bantuan di Hari Otoda

Sebagai informasi,kelompok usaha bersama (kube) bidang pertanian, perikanan, dan peternakan merupakan salah satu program inovasi Pemkot Mojokerto dalam upaya membangkitkan perekonomian masyarakat terdampak pandemi Covid-19. 

Pada awal pelaksanaannya, banyak warga yang antusias mengikuti program tersebut. Namun belakangan keadaan mulai membaik, warga yang sebelumnya 'dirumahkan', kini kembali bekerja. Sehingga jumlah warga yang turut serta dalam program tersebut berkurang.

"Di sisi lain ada kelompok yang bertahan dan bahkan sudah bisa berkembang. Mereka yang serius ini yang harus kita pantau terus dan layak mendapatkan bantuan permodalan," ujar Ika pada rapat yang digelar di Sabha Mandala Madya Pemkot Mojokerto tersebut.

Baca Juga: Pj Wali Kota Ali Kuncoro Komitmen Lindungi Wirausaha Rentan Melalui DBHCHT

Semula, tujuan dari program ini memang paling tidak warga bisa mencukupi kebutuhan konsumsi sendiri. Namun, dalam perkembangannya, sejumlah kube pertanian bahkan bisa menyuplai pedagang sayur sekitar mereka. Kemudian terdapat pula kube yang mampu mengolah hasil perikanan mereka, sehingga dapat menambah nilai jual panen yang dihasilkan. Pihaknya juga terbuka apabila nantinya  ada warga lain yang sebelumnya belum tergabung kube, namun kemudian tertarik untuk menekuni bidang tersebut.

Keseriusan Pemkot Mojokerto dalam mengakomodir kube tersebut juga diwujudkan dengan dibuatnya sebuah sistem informasi terintegrasi bernama "Si Peri Piterpan". Aplikasi tersebut akan menyajikan data komprehensif terkait pertanian, perikanan, peternakan, kube, poktan (kelompok tani), hingga data bantuan permodalan, laba-rugi, dan keaktifan penerima bantuan.

Baca Juga: Lomba Video Kartinian Antar OPD Pemkot Mojokerto Berlangsung Seru, Ini Tanggapan Mas Pj Ali Kuncoro!

"Saya harap dengan adanya aplikasi ini, ke depan dapat semakin memudahkan pengembangan serta percepatan pembangunan bidang ketahanan pangan di Kota Mojokerto," pungkasnya.

Selain para pendamping dan pegawai DKPP, rapat tersebut juga dihadiri para Camat dan Lurah dari seluruh 18 kelurahan di Kota Mojokerto. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU