FKPAAJ Minta Rombak Direksi Jiwasraya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 17 Jan 2020 18:29 WIB

FKPAAJ Minta Rombak Direksi Jiwasraya

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta Pada Kamis (16/1) kemarin, Forum Komunikasi Pekerja Agen Asuransi Jiwasraya (FKPAAJ) menyambangi kantor pusat Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kedatangan mereka ini bertujuan untuk menuntut Menteri BUMN Erick Thohir mengganti jajaran direksi Jiwasraya. Hal ini disebabkan karena FKPAAJ menilai jajaran direksi Jiwasraya gagal melaksanakan tugasnya dalam mengungkap skandal Jiwasraya. Namun, Ketua Umum FKPAAJ Andi Mappanyompa keluar dengan tangan hampa. Dirinya mengatakan bahwa tuntutannya belum dapat difasilitasi. Ini disebabkan oleh surat audiensi yang diberikannya masih diproses. "Dari jam sepuluh kami (FKPAAJ) sudah di sini, meminta waktu audiensi ke Pak Menteri, surat audiensi sudah diberikan pada Selasa lalu. Kata sekretaris surat masih dalam proses," jelas salah satu Manajer FKPAAJ Latin. Perwakilan FKPAAJ yang hadir mengeluhkan lambatnya proses disposisi audiensi tersebut sehingga tuntutan pekerja agen asuransi Jiwasraya tersebut harus tertunda. Meski begitu Dewan Pengurus Pusat (DPP) FKPAAJ menyatakan akan melanjutkan aksi mereka. Selain menuntut penggantian jajaran Direksi Jiwasraya, FKPAAJ juga menyampaikan tiga poin lainnya. Pertama, menyelamatkan dana nasabah pemegang polis Jiwasraya. Kedua, memberikan jaminan keamanan dana para pemegang polis Jiwasraya yang disalurkan lewat distribusi Branch Office System (BOS) atau sistem kantor cabang, Program Manfaat Karyawan (PMK), dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Disebutkan bahwa tuntutan ini ditujukan agar pemasaran distribusi tersebut tidak disamakan dengan produk JSSaving Plan yang bermasalah. Ketiga, menyelamatkan ribuan nasib pekerja agen Jiwasraya se-Indonesia dengan memberikan jaminan kepastian perbaikan remunerasi pekerja, pengaturan sistem kerja produksi yang baku memenuhi unsur kesetaraan ketenagakerjaan dan revisi Perjanjian Keagenan Asuransi Jiwa (PKAJ). "Kita coba kasih kesempatan (direksi baru), ya namanya direksi baru. Tapi hari demi hari tidak menunjukkan adanya perbaikan, malah sebaliknya. Sampai hari ini ada 75 kantor cabang (agen asuransi Jiwasraya) yangzero income. Ini bahaya," jelas Latin.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU