SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Kini menjamurnya bisnis start up di Indonesia sebenarnya menjadi salah satu awal kemajuan perekonomian yang menarik. Semua orang berlomba lomba untuk mewujudkan idenya menjadi suatu bisnis start-up namun seringkali tidak mengerti bagaimana sebenarnya prosesnya.
Tidak semua bisnis bisa menjadi langsung mengalami kesuksesan melainkan semuanya harus melalui kegagalan terlebih dahulu.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan bila ingin sukses berbisnis start-up yaitu pertama, kuatnya mental. Ketika berbagai start up menuai sukses, muncul berita yang menunjukkan mereka meraih investasi hingga triliunan rupiah. Namun, tidak ada yang tahu bagaimana proses mereka menuju kesuksesan tersebut. Kedua, research yang sering menjadi salah satu kegagalan para pebisnis start up, adanya inovasi tapi tidak melakukan penelitian. Terakhir, passion, semuanya harus didasarkan passion bukan cari untung. Ujar Anthony Gunawan, Founder dari Tuupai ketika ditemui Surabaya Pagi pada Selasa (27/11).
Tidak jauh berbeda dengan Anthony Gunawan, Audrey Maxi, seorang co-founder dari Riliv menyampaikan pesan pada anak muda yang ingin memulai bisnis start up. Saat ini adalah yang paling tepat untuk memulai karena generasi sedang mengalami shifting dengan diberikannya berbagai kemudahan via online.
Namun, kaum millennials seringkali takut akan kegagalan bahkan sebelum memulai yang semakin menciutkan mental. Apapun yang kita buat pertama kali akan mengalami kegagalan, namun jangan pernah lelah untuk mencoba terus menerus. Tambah Maxi yang sempat ditemui di Co Working Space Siola pada Selasa (27/11).
Pada intinya, suatu bisnis startup sebenarnya tidak dengan tujuan untuk mencari keuntungan, investasi, dan berbagai hal berbau uang lainnya.
Seperti disampaikan oleh Maxi, Jangan pernah melihat investasi dan profit sebagai awal untuk memulai bisnis. Buatlah bisnis yang solving problem, semuanya dimulai dari permasalahan sekitar. Setelah itu, lakukan validasi untuk melihat apakah benar adanya permasalahan tersebut. Pr
