Setel Suhu AC Mobil Terlalu Dingin Picu Microsleep hingga Boros BBM, Kok Bisa?

surabayapagi.com
Ilustrasi. Penggunaan AC mobil yang dapat memberikan efek relaksasi dan dingin. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Walaupun terkesan sepele, kondisi microsleep dapat berpotensi memicu kecelakaan lalu lintas. Kondisi tersebut, memang srring banyak dialami para pengemudi. Ditambah saat pengemudi tersebut tengah berpergian jauh atau mudik.

Mengutip dari laman Kemenkes pada Selasa (16/04/2024), Microsleep merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk.

Baca juga: Soal Wacana Aturan Jual Beli Bus Bekas, Kemenhub Bakal Tindak Tegas Lagi

Pada umumnya kejadian microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh. Namun, durasi microsleep dapat bertambah lama jika seseorang benar-benar memasuki waktu tidur.

Namun, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) menjelaskan, jika microsleep juga bisa disebabkan oleh kondisi jenuh serta suntuk berkepanjangan, dan suhu AC mobil yang terlalu dingin diyakini bisa jadi pemicu.

“Posisi orang sudah mengemudi lama, konstan, tubuh kelelahan saja sudah bisa menimbulkan gejala microsleep. Apalagi AC mobil dalam keadaan dingin, ini malah memberikan efek relaksasi,” ucapnya, Selasa (16/04/2024).

Dia mengatakan, microsleep tidak akan terjadi jika pengemudi dalam kondisi bugar dan sudah cukup istirahat. Suntuk juga tidak akan terjadi karena fokus pikiran masih bisa terjaga. 

Baca juga: Segera Meluncur di Indonesia, All New Triton Makin Gagah Beraksesori Bull Bar

Lebih lanjut, jika meninjau dari aspek medis, suhu dingin memang bisa memicu microsleep akibat penurunan fokus. Hal ini sebagaimana dikonfirmasi, dr. Farid Eka, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Negeri Malang.

“Tubuh kita punya respons biologis jika suhu luar terlalu dingin, metabolisme menurun karena alokasi energi dipakai untuk menjaga suhu internal badan. Efeknya itu biasanya ngantuk dan fokus menurun kalau terlalu dingin,” ucapnya.

Sehingga untuk mencegah gejala microsleep, Farid mengimbau pengemudi untuk menyetel AC mobil dengan suhu wajar, sebaiknya tidak di bawah di angka 25 derajat celcius, supaya metabolisme tubuh dan fokus tetap terjaga.

Baca juga: Wuling Beri Garansi Seumur Hidup Setiap Pembelian Mobil Listrik Cloud EV

Selain itu, diketahui, tak hanya memicu microsleep, akan tetapi menyalakan AC mobil sepanjang perjalanan memang berpotensi membuat konsumsi BBM jadi lebih boros. Apalagi menyalakan AC pada suhu yang paling rendah (paling dingin) untuk jangka waktu lama. 

Saat AC bekerja di suhu yang paling rendah, maka komponen AC harus bekerja jauh lebih keras. Hal ini akan berpengaruh pada konsumsi BBM dan kelamaan menjadi pemicu BBM boros. 

Perlu diketahui bahwa kinerja AC itu sendiri akan dibebankan pada mesin. Jadi ketika AC bekerja lebih keras maka mesin juga akan bekerja jauh lebih keras. Padahal mesin mendapatkan tenaga untuk bekerja dari bahan bakar. jk-01/dsy

Editor : Desy Ayu

Ekonomi dan Bisnis
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru