Kinerja Investasi Jatim Mampu Ungguli Jabar dan DKI Jakarta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 22 Apr 2020 15:31 WIB

Kinerja Investasi Jatim Mampu Ungguli Jabar dan DKI Jakarta

SURABAYAPAGI.com, Surabaya – Kendati Indonesia tengah dilanda wabah Covid - 19 tak menyurutkan kinerja investasi Provinsi Jawa Timur. Dibawah pimpinan Khofifah Indar Parawansa, provinsi paling ujung timur Pulau Jawa itu mampu mengungguli kinerja investasi Jawa Barat maupun DKI Jakarta. Kinerja investasi Jawa Timur baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Triwulan I 2020 menduduki peringkat teratas Nasional, melampaui Jawa Barat dan DKI Jakarta," beber Kepala Dinas PMPTSP Jawa Timur Aris Mukiyono, pada Rabu, (22/4/2020). Berdasarkan data yang dirilis oleh BKPM RI pada 20 April 2020 (dicatat berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal /LKPM), total realisasi Investasi Jawa Timur (PMA dan PMDN) Triwulan I 2020 mencapaiRp. 31,35 triliun, meningkat sebesar 149,27 % (Y on Y) dibandingkan dengan TW I 2019 yang Rp. 12,58 Triliun, serta meningkat sebesar 168,76 % (Q to Q) dibandingkan dengan TW IV 2019 yang sebesar Rp 11,66 Triliun. Secara grafis, dapat kami sampaikan sebagai berikut : **foto** **foto** Mantan Kepala Biro Administrasi Perekonomian itu menjelaslan, dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa di Triwulan I tahun 2020 Realisasi PMDN Jawa Timur jauh melampaui realisasi PMA, artinya bahwa kebijakan penguatan PMDN terbukti berdampak sangat positif. "Karenanya berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan investasi PMDN patut ditingkatkan lagi," terang Aris yabg dikenal piawai dalam promosi itu," sambung Aris. Sementara itu, khusus PMDN, peningkatan tajam yang terjadi ditunjang dari sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi, jauh melebihi total realisasi pada sekotr lainnya. Kontributor terbesar adalah dari bidang usaha penunjang angkutan yaitu pembangunan jalan tol Trans Jawa Pasuruan - Probolinggo dan ruas Krian-Legundi-Bunder-Manyar. Pembangunan tol menunjukkan bahwa terjadi pertumbuhan kebutuhan akses distribusi barang, salah satunya untuk menunjang aktifitas kegiatan industri. Sedangkan pada PMA sector terbesar adalah Industri Kimia dan Farmasi, khususnya pada bidang usaha Industri kimia dasar berupa bahan dasar pembuatan bumbu masak, pemurnian bahan bakar, kimia dasar baik organik maupun anorganic. **foto** **foto** Peningkatan realisasi PMDN mencapai hampir 2,5 kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan realisasi PMA meskipun tidak sedrastis peningkatan realisasi PMDN meningkat 20% dibanding TW I 2019. **foto** Kabupaten Gresik menduduki peringkat teratas untuk total realisasi (PMA dan PMDN) dengan nilai realisasi Rp 10,31 Trilyun, yang ditunjang oleh pembangunan jalan tol (PMDN) diikuti oleh Kota Surabaya yang didominasi oleh sector Trasnportasi Pergudangan dan Telekomunikasi, khususnya di bidang usaha pergudangan dan aktifitas penunjang angkutan. Sementara Kabupaten Tuban menduduki peringkat teratas untuk PMA (Rp 1,04 Trilyun) yang merupakan kontribusi dari adanya realisasi investasiPT. Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia. "Harapan kita semua adalah PT. Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia dapat merealisasikan seluruh rencana investasinya di Jawa Timur senilai USD 15,81 milyar atau saat ini sekitar Rp 227,66 Trilyun (asumsi menggunakan kurs BKPM senilai Rp 14.400,-)," harap Aris. **foto** Untuk negara PMA, Singapura masih mendominasi di urutan pertama (tidak berubah dari tahun sebelumnya), terbanyak berinvestasi di sector Industri kimia dan farmasi, diikuti oleh Jepang yang investasinya dominan pada sector industri karet, barang dari karet dan plastik.arf

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU