Pembangunan Akses Tol Puspa Agro Dapat Jadi "Trigger Effect" Ekonomi Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 04 Agu 2020 17:49 WIB

Pembangunan Akses Tol Puspa Agro Dapat Jadi "Trigger Effect" Ekonomi Jatim

i

KADIN Jawa Timur dan Surabaya, Jamhadi.SP/ADT

SURABAYA PAGI, Surabaya - Salah satu praktisi ekonomi yang juga pernah aktif dalam organisasi KADIN  Jawa Timur dan Surabaya, Jamhadi berpendapat jika rencana pembangunan akses tol di wilayah Puspa Agro dapat dijadikan "trigger" dalam upaya menumbuhkan sektor agrobisnis khususnya di wilayah Jawa Timur.

"Memang saya akui akses menjadi salah satu kendala di Puspa Agro. Maka dari itu, rencana pembangunan ini adalah suatu ide yang positif untuk usaha menumbuhkan sektor agrobisnis disana yang terlihat lesu," ujar Jamhadi kepada Surabaya Pagi, Selasa (4/8/2020).

Tidak hanya di sektor agrobisnis, jika pembangunan ini dapat terealisasi maka tidak menutup kemungkinan juga menjadi "trigger effect" bagi perekonomian Jawa Timur. Bahkan menurutnya, jika dikelola dengan baik, maka bisa menjadi magnet bagi produsen di seluruh pulau Jawa.

Jamhadi yang juga sebagai Ketua Umum Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara Jawa Timur (YKPN Jatim) ini juga berharap para produsen melalui Pasar Induk Puspa Agro ini dapat menjadi "feeder" bagi para pedagang grosir di seluruh Jawa Timur.

"Dengan regulasi dan prinsip tata kelola yang baik dan benar yang menempatkan Puspa Agro sebagai pusat agrobis atau pasar induk, harapannya para produsen dan pedagang grosir datang ke Pasar Puspa Agro untuk bertransaksi," ungkapnya.

Selain itu, Jamhadi menjelaskan bahwa sebenarnya sebuah pasar induk dibangun dengan tujuan untuk menjadi penghubung langsung antara produsen dan pedagang grosir pasar, sehingga harga pasar tidak jatuh di tangan tengkulak.

"Di Pasar Induk Puspa Agro ini diharapkan juga mampu menjadi layanan publik dan sebagai wadah pengembangan sektor Agrobisnis. Serta mampu meningkatkan nilai petani khususnya wilayah Jawa Timur," imbuhnya

Saat disinggung mengenai cara menghitung Return of Investment (ROI), Jamhadi mengatakan harus melihatnya dari dua sisi, yaitu sebagai layanan publik dan lahan bisnis. Pada saat itu lah pengelola harus cerdas dan mengerti bagaimana caranya agar ini dapat berhasil dalam mengumpulkan produsen dan pedagang grosir. Yang terpenting adalah cara apa yang membuat orang datang dan bertransaksi di Pasar Induk Puspa Agro.

"Misalnya, harganya dimanage sedemikian rupa agar produsen merasa untung serta pengelola juga harus berani dalam hal melempar ke pedagang pasar-pasar di Jawa Timur. Kembali lagi, pada prinsipnya pihak pengelola harus mengerti bagaimana mengelola pasar induk," kata Jamhadi.

Terakhir, Jamhadi mengatakan upaya yang dilakukan berupa rencana pembangunan akses tol di wilayah Puspa Agro adalah salah satu ide yang bagus. Jika direalisasikan dengan koordinasi yang bagus, maka menurutnya akan menghasilkan hasil yang bagus juga.

"Konsep yang bagus dan koordinasi yang bagus maka akan menghasilkan hasil yang bagus pula. Sekarang lahan sudah ada, tinggal bagaimana ide yang bagus itu dimunculkan. Yang pasti harus optimis," pungkasnya. Adt

Editor : Mariana Setiawati

Tag :

BERITA TERBARU