SURABAYAPAGI, Sumenep - Pemerintah Desa Kebunagung melalui Karang Taruna mengelar Pentas seni sebagai bentuk memberikan penghargaan kepada para
Pahlawan yang telah berjuang sampai untuk Indonesia, pentas Seni tersebut di gelar pada malam tanggal 30 kemarin, di saksikan ratusan warga Kebunagung dari tingkat RT/RW Desa kebunagung Kab. Sumenep
Baca Juga: Pelapor Tanah Kas Desa di Sumenep, Janji Ungkap Kasus Lebih Besar dengan Pelaku Sama
Bustanul Affa kepala Desa Kebunagung mengaku sangat apresiatif atas karya anak bangsa yang di gelar oleh karang Taruna, “Semangat pemuda adalah ujung tombak kemerdekaan suatu bangsa, makanya pemuda harus terus bangkit dari keterpurukan, meneruskan perjuangan para pahlawan demi membela bangsa.” katanya kepada Surabaya pagi (31/08).
Langkah kongkrit pemuda kata Tanu adalah jiwa yang terus semangat dan darah yang berkobar untuk berjuang melawan ketidakadilan dan penjajahan dimasa lampau, “Jadi kemerdekaan perlu terus di proklamasikan, sebagai bentuk dari penghargaan terhadap para jasa pahlawan” tegasnya.
Baca Juga: Pemkab Sumenep Gelar Festival Led Lebaran Hari Ketupat 2024 di Pantai Lombang Sumenep
Pentas Seni karya anak bangsa Desa Kebunagung itu patut diberikan penghargaan karena telah menunjukkan totalitas ekspremen dan berhasil mewujudkan harapan baru Indonesia dalam sebuah acara pentas seni yang di gelar oleh karang Taruna Kebunagung di kab. Sumenep.
Pentas seni yang diadakan oleh Karang Taruna, itu sebagai bentuk memersatukan golongan antara warga desa Kebunagung baik dari Tingkat RT/RW Kebunagung untuk mengikuti apresiasi pentas seni tersebut. “Panitia Karang Taruna sangat profesional dengan mendatangkan dewan Juri yang memang sudah kompeten di bidangnya.” tegasnya.
Baca Juga: Pertengahan Ramadhan, Harga Sembako di Pasar Tradisional Mulai Berangsur Landai
Tentu saja kata Tanu, Dewan Juri tidak tebang pilih dalam menilai, karena memang pada intinya kwalitas dan kemampuan serta totalitas ekspremen mereka yang patut di hargai,” Apalagi moment Agustusan, semangat juang pemuda harus terus di kobarkan.” Pungkasnya. Ar
Editor : Mariana Setiawati