Redam Isu Santet di Tulungagung, Kirim Tiga Dokter Hewan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 20 Mei 2021 11:14 WIB

Redam Isu Santet di Tulungagung, Kirim Tiga Dokter Hewan

i

Ditemukan berbagai benda di dalam perut hewan yang mati di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung

SURABAYAPAGI, Tulungagung – Kematian tak wajar 8 sapi dan satu kambing membuat warga di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung yakin adanya santet karena ditemukan berbagai benda di dalam perut hewan yang mati.

Atas merebaknya isu santet tersebut , Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak  dan Keswan) Kabupaten Tulungagung telah menurunkan tim ke desa tersebut. Tim dengan tiga dokter hewan ini untuk menginvestigasi kematian beruntun 8 sapi dan satu kambing.

Baca Juga: Perajin Kaligrafi di Tulungagung Banjir Pesanan, Tembus Qatar dan Amerika

Menurut Kabid Kesehatan Hewan Disnak dan Keswan Tulungagung, drh Eva Tutus Sumaryani, hewan-hewan yang mati mempunyai berbagai gejala klinis. Hal ini mengindikasikan, kematian hewan ini disebabkan berbagai hal.“ Bukan satu gejala klinis yang sama. Jadi kemungkinan ada bermacam-macam penyakit,” terang Tutus.

Diakui Tutus, tidak banyak barang bukti yang ditemukan saat melakukan investigasi.Namun ada benda yang sebelumnya ditemukan di dalam perut kambing. Benda keras itu ternyata untaian kain panjang yang ditelan oleh kambing. “Mengeras di perut, memang tidak mati mendadak. Efeknya baru beberapa hari,” sambung Tutus.

Baca Juga: Pj Bupati Tulungagung Serahkan Bantuan Korban Tertimpa Pohon Tumbang

Selama investigasi tim Disnak dan Keswan tidak menemukan benda-benda asing yang dikeluhkan warga. Seperti potongan besi, batu, maupun benda lain yang menyebabkan kematian. Sementara untuk temuan pasir atau kerikil, masih dianggap wajar karena bisa saja tertelan bersama pakan. “Penjelasan pemiliknya, terjadi gangguan pencernakan. Ada pula yang karena plasentanya tidak bisa keluar, sehingga terjadi infeksi,” papar Tutus.

Tutus menghimbau kepada peternak agar lekas mencari pertolongan tenaga kesehatan hewan, jika ternaknya sakit. Menurutnya, kematian hewan-hewan ini disebabkan karena tidak lekas dilaporkan sehingga tidak segera mendapat pertolongan.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan di Tulungagung Enggan Melaut

Sebelumnya delapan sapi dan satu kambing mati beruntun di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo dalam bulan Mei ini. Isu jengges atau santet merebak, karena warga menemukan berbagai benda asing di perut hewan yang mati. Pemerintah desa setempat bahkan harus meredam warga, agar tidak ada kecurigaan dan saling tuding di antara warga.tn/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU