SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Anggora Komisi XI DPR RI Indah kurnia menggelar sosialisasi keuangan digital bertajuk "QRIS Untuk Indonesia" yang digelar secara Hybrid di Pakuwon City Mall Surabaya dan melalui Zoom Meeting, Jumat (28/5/2021).
Indah Kurnia menjelaskan bahwa penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai transaksi non tunai juga bermanfaat mencegah persebaran Covid-19, karena QRIS memberikan layanan transaksi digital tanpa melibatkan uang tunai.
Baca Juga: Transaksi QRIS Kembali Tumbuh Pesat
Dalam sambutannya, Indah Kurnia, mengatakan, budaya transaksi non tunai (cashless) adalah keniscayaan pada era digital ini.
"Dengan menggunakan metode QRIS dapat menghindarkan dari resiko pemaparan virus apapun yang biasa menempel di uang sehingga dapat memberi rasa aman untuk pembeli dan penjual," ujar Indah Kurnia.
Indah Kurnia menambahkan, QRIS sebagai transaksi non tunai berbasis pada QR code Bank Indonesia, tak sekadar bermanfaat dalam hal proses transaksi keuangan. Juga dalam hal pengembangan usaha UMKM. Karena itu ia berharap penggunaan QRIS terus ditingkatkan.
Baca Juga: BSI Dorong Digitalisasi Pembayaran di Pasar Gede
"QRIS merupakan upaya kita sebagai kedaulatan sistem pembayaran di Indonesia dan tentu saja untuk kebangkitan UMKM kita di masa pandemi ini," ujarnya
Saat ini, lanjut Indah, pemerintah melalui Bank Indonesia menargetkan 12 juta merchant QRIS. Sedangkan untuk Jatim sendiri ditargetkan 1,4 juta. Dari angka tersebut target nasional telah tercapai 50 persen atau sekitar 6 juta merchant.
Selain Indah Kurnia, turut hadir dan menjadi narasumber pada acara itu yakni Kepala Divisi KPW Bank Indonesia Jawa Timur, Rini Mustikaningsih.
Baca Juga: Transaksi QRIS di Jatim Meningkat 296 Persen
Sosialisasi Gerakan non tunai terlaksana berkat kerja sama antara Wahana Narasi Indonesia, Tim Rumah Aspirasi Indah Kurnia dan Bank Indonesia. Acara ini diikuti pelaku UMKM dan milenial Surabaya. By
Editor : Moch Ilham