Wakil Ketua Lakpesdam PBNU Sesalkan Pemkot Tolak Pemakaman Arek Suroboyo dengan Alasan KTP Luar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 13 Jul 2021 16:07 WIB

Wakil Ketua Lakpesdam PBNU Sesalkan Pemkot Tolak Pemakaman Arek Suroboyo dengan Alasan KTP Luar

i

Jenazah Eko Susilowati yang tidak mendapat tempat pemakaman karena bukan KTP Surabaya. SP/Alqomar

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sejak meninggal pada Senin (12/7) lalu, hingga saat ini Eko Susilowati belum mendapatkan tempat pemakaman. Jenazahnya masih diharuskan berada di tempat persemayaman Adi Yasa di Jalan Demak.

Susilowati sendiri sebenarnya adalah Arek Suroboyo asli yang lahir di Surabaya pada 16 April 1978 silam, kuliah di ITS, dan dia pindah KTP ke Banjarmasin karena diangkat sebagai PNS di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan.

Baca Juga: 11 Hari Operasional Haji, Embarkasi Surabaya Telah Berangkatkan 38 Kloter

Namun, semenjak sakit dia kembali ke rumahnya di Jalan Indragiri lima tahun belakangan ini. Dan belum sempat mengurus perpindahan KTP lagi di Surabaya, dan keinginannya dimakamkan di tanah kelahiran, Surabaya.

"Ini bukan meninggal karena Covid-19, sakit kanker payudara. Cuma ditolak sama Pemkot Surabaya dengan alasan KTP luar," terang Andi Budi yang merupakan teman dari almarhumah.

Andi menceritakan perihal penolakan itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pertamanan Pemkot Surabaya Ana Fajriatin. "Saya hubungi lewat telepon secara baik-baik dibilang tidak bisa membantu," terangnya.

Baca Juga: Imigrasi Surabaya: 282 Anak WNI-WNA di Jatim Belum Pilih Kewarganegaraan

Lantas Andi yang juga Wakil Ketua Lakpesdam PBNU ini kemudian menanyakan dasar aturan penolakan. "Tapi oleh Bu Ana tidak bisa dijelaskan dan tetap tak mau membantu," geram dia.

Andi pun kemudian meminta agar Ana bisa dievaluasi sebagai kepala dinas oleh Wali Kota Surabaya. "Masak karena alasan administrasi ditolak. Ini kan persoalan kemanusiaan saja," cecarnya.

Baca Juga: Dishub Surabaya Sediakan Transaksi Cashless EDC dan Handheld di 7 Titik Parkir Tempat Khusus

Andi pun menganggap saran dari Ana agar jenazah almarhum dibawa ke Banjarmasin sebagai hal yang tak masuk akal. "Sekarang ini lagi PPKM darurat. Tidak mudah. Sedangkan jenazah harus segera dikuburkan," lanjut dia. Alq

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU