SURABAYAPAGI, Surabaya - Pemberian insentif kepada para penghafal Alquran atau hafidz/hafidzah di Kota Surabaya pada 2022 akan naik . Untuk nilai insentif itu, jika pada 2021 sebesar Rp600 ribu per bulan, pada 2022 naik menjadi Rp 800 ribu per bulan.
"Nanti untuk para hafidz saya minta untuk menjadi imam salat di masjid dan mushola di kampung-kampung. Harapan saya, dengan adanya doa dari para kiai, doa para hafidz di setiap masjid dan musholla akan mendapat berkah dari Allah SWT," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menggelar acara silaturrahim dan doa bersama dengan puluhan kiai dan ulama se-Kota Pahlawan, di rumah dinas wali kota, Rabu (15/12/2021).
Baca Juga: Guru MI dan MTS di Malang Dijanjikan Tambahan Insentif pada 2025
Total ada 75 ulama dan kiai di Surabaya yang diundang dalam acara silaturahmi dan doa bersama itu. Diantaranya KH Mas Mansur Tholhah, KH Mas Yusuf Muhajir, KH Mas Sulaiman, KH Achmad Muhibbin Zuhri.
Pemberian insentif bagi para hafidz/hafidzah ini merupakan salah satu pesan dari para kiai dan ulama. Untuk itu, pesan tersebut langsung dilaksanakan pada pertengahan 2021, tepatnya setelah ada perubahan anggaran atau PAPBD 2021.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini meyakini, Surabaya tidak akan pernah menjadi kota yang hebat jika kiai dan ulamanya tidak pernah mendoakan kotanya dan mendoakan umaronya. "Sekuat apapun umaronya, jika ulamanya tidak mendoakan umaronya tidak akan terwujud kota yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur," ungkapnya.
Baca Juga: Komisi D DPRD Lamongan Warning Dinas Pendidikan, Segera Cairkan Dana Insentif Guru Madin
Pemberian insentif ini, lanjut Wali Kota Eri, tidak hanya diberikan kepada para penghafal Alquran saja. Tapi juga diberikan bagi semua penghafal kitab suci. Harapannya akan banyak lagi warga Surabaya yang ingin menghafal kitab suci.
Sementara itu, Rais Syuriah PCNU Surabaya KH Mas Sulaiman yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, sebagai pengurus PCNU Surabaya sangat gembira dengan apa yang telah dilakukan Eri Cahyadi sejak dilantik menjadi wali kota Surabaya. Seperti dengan pemberian insentif bagi para hafidz/hafidzah.
Selain memberikan insentif kepada hafidz/hafidzah, ia berharap agar Wali Kota Eri juga memperhatikan guru-guru di pondok pesantren khususnya guru-guru madin. Sebab selama ini belum ada perhatian dari pemerintah seperti pemberian insentif untuk para guru madin.
Baca Juga: Pemkot Batu Gelontorkan Rp35,54 M untuk Bansos dan Insentif
Sedangkan Ketua Tanfidziyah PCNU Surabaya, KH Ahmad Muhibbin Zuhri mengatakan, kemajuan kota yang dibangun pemerintah seperti infrastruktur dan fasilitas umum yang terus diperbaiki tujuannya adalah untuk membahagiakan warganya. Namun kebahagiaan itu letaknya ada dirasa, sehingga hal itu bukan paripurna.
Untuk itu, lanjutnya, perlu ditopang dengan pendekatan spiritual keagamaan dan moral yang harus dikuatkan. Ulama dan kiai siap mendukung dan mendorong dengan berkolaborasi dengan pemerintah untuk mewujudkan kesuksesan secara spiritual itu.sb2/na
Editor : Mariana Setiawati