Sekolah Swasta di Pasuruan Masih Mendapatkan Siswa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 24 Jul 2022 15:37 WIB

Sekolah Swasta di Pasuruan Masih Mendapatkan Siswa

i

Kegiatan belajar mengajar di salah satu sekolah di Kota Pasuruan

SURABAYAPAGI.COM, Pasuruan– Tak semua sekolah swasta di Kota Pasuruan yang bisa mendapatkan siswa. Lembaga sekolah swasta tetap harus berjuang agar bisa mendapatkan siswa. Bahkan saat tahun ajaran baru, ada sekolah yang minim dengan murid baru.

Salah satunya SMP Islam jalan KH. Abdul Hamid, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Sejak tahun 2019, penerimaan siswa semakin berkurang. Apalagi saat Pandemi Covid 19.

Baca Juga: Wali Kota Eri Bakal Satukan Sekolah Negeri dan Swasta

“Meski berkurang, kami tetap Lillahi ta’ala mengajar siswa siswi yang ada. Namun siswa yang masuk ke sini, rata-rata anak yang berhenti dari pondok,” kata salah satu guru yang enggan menyebut namanya itu.

Tapi ada juga sekolah swasta yang justru jumlah siswanya makin banyak. Seperti Salah satunya Taman Kanak-kanak (TK) Al Kautsar jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Tapaan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. Di tahun ajaran baru ini, jumlah siswanya meningkat drastis. “Tahun 2021 jumlah siswa mencapai 187 anak. Saat ini mencapai 236 anak,” ujar Baror Masfufah Kepala Sekolah TK Al Kautsar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, Mualif Arif menyatakan kemungkinan kondisi ekonomi kurang stabil. Sehingga masyarakat cenderung memilih untuk menyekolahkan putra-putrinya ke sekolah negeri atas dasar pembiayaan yang lebih ringan.

“Terkait pembiayaan pada dasarnya sekolah swasta juga telah diberikan bantuan hibah Kegiatan Belajar Mengajar dalam bentuk bosda,” terangnya.

Penerimaan siswa baru di Kota Pasuruan sudah berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan jumlah Rombongan Belajar (Rombel) yang telah disediakan. “Pada dasarnya pemerintah sudah melakukan sesuai prosedur,” ujarnya.

Ayik, panggilan akrab Mualif Arif mengatakan, beberapa waktu lalu sempat mendapatkan usulan adanya pendirian sekolah baru. Namun pihaknya belum menyetujui lantaran mempertimbangkan rasio jumlah peserta didik dengan jumlah sekolah yang ada. Guna tidak memperbesar masalah kesenjangan jumlah siswa yang bisa terjadi dikemudian hari.

“Untuk kedepannya hal tersebut tetap akan kami jadikan evaluasi untuk pemetaan,” terangnya. ris

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU