Ikuti Panen Raya, Gubernur Khofifah Tampung Keluhan Petani Tuban

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 09 Mar 2023 10:55 WIB

Ikuti Panen Raya, Gubernur Khofifah Tampung Keluhan Petani Tuban

i

Panen raya padi di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Rabu (8/3/2023). Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Tuban - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa terlihat ikut menggelar panen raya di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, pada Rabu (8/3/2023). Kedatangan Khofifah tersebut disambut meriah oleh para petani.

Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Jatim ini juga mendengarkan langsung keluhan yang disampaikan oleh sejumlah kelompok tani. Rata-rata para petani mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsudi hingga banjir yang mengenangi sawah mereka.

Baca Juga: Nelayan di Tuban Tewas Tenggelam saat Melaut

Salah satu petani, Darmaji mengungkapkan keluhannya mengenai banyaknya sawah petani yang terendam air akibat adanya cuaca buruk yang terjadi selama beberapa pekan terakhir. Kondisi banjir juga semakin parah lantaran air banjir tidak bisa mengalir dengan sempurna karena sungai tertutup gulma enceng gondok.

"Sawah banyak yang tergenang karena cuaca buruk hujan terus, air banjir juga tidak bisa mengalir ke sungai karena terhalang enceng gondok," kata Darmaji.

Maka dari itu, ia meminta adanya bantuan berupa mesin pencacah enceng gondok.

“Minta ada mesin pencacah enceng gondok karena sungai hampir tertutup dan air tidak bisa mengalir dengan lancer,” pintanya.

Ia menambahkan, selain itu pupuk juga sulit didapat. Para petani berharap ada kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani, yang bisa meringankan jika saat dibutuhkan.

"Terkait permasalahan ini sedianya Ibu Gubernur bisa memberikan solusi bagi kami para petani," ujarnya.

Menanggapi hal bantuan permodalan, Khofifah mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Bank UMKM ada bantuan permodalan dengan total pinjaman maksimal Rp 50 juta. Bunganya 3% per tahun.

“Monggo (silakan) bapak ibu bisa memanfaatkan program ini,” ujar Khofifah.

Selain itu, Khofifah menyampaikan, persoalan pupuk langka yang terjadi akhir-akhir ini tak hanya terjadi di wilayah Tuban, tapi juga terjadi merata di seluruh Indonesia. Menurut Khofifah, kelangkaan pupuk ini adalah imbas dari adanya perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia sehingga menyebabkan harga fosfat melambung tinggi.

Baca Juga: Adu Banteng 2 Sepeda Motor di Tuban: 1 Orang Tewas, Salah Satunya Masih di Bawah Umur

“Ini terjadi di seluruh dunia, dan memang imbasnya nilai RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) untuk pasokan subsidi jenis pupuk fosfor atau fosfat kita kurangi,” terangnya.

Kendati demikian, pihaknya telah telah menyampaikan dan mengusulkan kepada Presiden agar kuota pupuk jenis SP 36 untuk Jatim ditambah.

“Saya sudah ajukan permintaan kepada presiden agar kuota pupuk untuk Jatim ditambah. Kita lihat nanti seperti apa kedepannya, mudah-mudahan semua bisa teratasi,” harapnya.

Lebih lanjut, Mantan Menteri Sosial RI tersebut menjelaskan, saat ini Provinsi Jatim masih menjadi daerah lumbung pangan nasional. Mulai tahun 2020 produksi beras dan padi di Jatim masih tertinggi secara nasional.

Pada tahun 2021 sampai 2022 Jatim juga kembali tertinggi nasional. Dan pada bulan Maret dan April ini Jatim juga bisa surplus beras 1,13 juta ton.

Sementara beras yang ada di Jatim ini tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat Jatim tapi juga untuk 16 provinsi lainnya di Indonesia.

Baca Juga: Korban Gempa di Bawean dan Tuban Terima Bantuan

“Kita masih surplus karena kebutuhan beras untuk masyarakat Jatim terpenuhi dan beras dari kita juga untuk 16 provinsi di Indonesia,” tutupnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengungkapkan, para petani bisa memanfaatkan program permodalan dari bank UMKM Provinsi Jawa Timur.

“Pemprov juga telah memberikan subsidi sebesar 6% untuk program ini, sehingga bunganya tinggal 3% saja,” tutur Bupati Tuban.

Bupati yang akrab disapa Lindra ini menambahkan, terkait dengan bantuan permodalan rencananya akan disosialisasikan terus menerus.

“Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk petani kita,” tutupnya. tbn

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU