Istri Flexing dan Narsistik, Mau...

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 23 Mar 2023 20:48 WIB

Istri Flexing dan Narsistik, Mau...

i

H. Raditya M Khadafi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Saat ini sudah ada enam istri pejabat pamer harta atau Flexing hasil kerja Suami. Pameran harta suami di Media sosial ini bukan hanya menimbulkan kecemburuan sosial semata. Tapi bisa menyeret suami diperiksa. Mengingat sumber harta istri selalu diasumsikan dari jerih payah suami. Sampai tudingan hasil korupsi. Nah, flexing atau memamerkan gaya hidup mewah melalui media sosial istri istri pejabat kini makin disorot.

Apakah istri istri pejabat itu sedang narsis atau melakukan narsistik. Dalam ilmu psikologi, narsis adalah suatu keadaan ketika seseorang merasa terlalu kagum dengan dirinya sendiri. Narsis tidak selamanya dipandang buruk, ada beberapa perilaku narsis yang justru berdampak baik bagi pelakunya.

Baca Juga: Indofarma, Pernah Monopoli Obat, Malah Rugi Rp 371,8 M

Tapi kata teman yang berpraktik konsultan psikologi, jika istri istri narsis ini sudah menjadi kebiasaan dan berlebihan, bisa jadi merupakan tanda gangguan kepribadian narsisistik. Wow!

Ya, perilaku narsistik para istri pejabat yang kerap memamerkan harta kekayaannya di media sosial itu kini telah menuai asumsi dari publik, bahwa suami istri-istri pejabat itu bisa memiliki banyak harta diduga hasil dari korupsi.

 

***

 

Saat ini istri narsistik yang terungkap baru istri  pejabat Bea Cukai, Pajak, KPK, Kemensetneg, Sekda dan terbaru pejabat Badan Pertanahan Nasional Jakarta.

Olivia, Istri Pejabat Setneg Esha Rahmanshah misalnya saya lihat di medsos,  suka pamer gaya hidup mewah. Olivia memamerkan logam mulia seberat 500 gram atau 0,5 kg yang merupakan hadiah ulang tahun pernikahannya.

Ternyata gaya hidup mewah Olivia ini pertama kali diungkap ke publik oleh pemilik akun Twitter @PartaiSocmed. Ia yang mengunggah tangkapan layar story Instagram Olivia @vhia_esa mengenai bukti pembelian mobil Morris Garage (MG) senilai Rp407 juta. Mobil ini sebagai hadiah pernikahannya dari Esha Rahmanshah.

Olivia menuliskan bahwa dia membeli mobil berwarna kuning itu karena terpesona saat melihatnya di Jl. Lenteng Agung. “Disuruh beli mobil lagi..Alhamdulillah,” tulis @PartaiSocmed dikutip Minggu (19/3/2023). yang suka pamer gaya hidup mewah.

Hampir sama dengan Olivia. Vidya Piscarista, istri Kepala Kantor Pertanahan wilayah Jakarta Timur, Sudarman Harja Saputra ikut disorot.

Pasalnya, dalam media sosialnya, istri Sudarman Harja Saputra tersebut kerap flexing sederet item fashion branded miliknya. Termasuk saat liburan ke berbagai negara. Warganet melihat gayanya super hedon. Termasuk saat Vidya Piscarista berada di Paris, Prancis.

Dalam salah satu foto yang diunggah akun [email protected], Vidya Piscarista tampak mengenakan bodycon dress dengan detil squin berwarna hitam yang glamour sambil menenteng sebuah tas keluaran Hermes yang ditaksir mencapai 40.000 USD atau Rp620 jutaan.

"Mahal juga ya harga tas isterinya Kepala BPN Jaktim Sudarman Harja Saputra ini. Bisa jadi lebih mahal dari rumah KPR-mu," tulis akun tersebut.

Vidya Piscarista juga memamerkan kemewahan di tubuhnya tepat di depan Menara Eifell yang berdiri megah di Paris. Bahkan, masih menurut akun tersebut, gaun yang dikenakan istri Sudarman Harja Saputra tersebut diduga keluaran brand Elli Saab dengan harga 7.000 USD atau Rp108 jutaan.

Sementara itu, dalam foto yang diambil di akun Instagramnya yang telah hilang tersebut, Vidya Piscarista juga memamerkan sebuah anting berlian yang mengintip di balik telinganya. Hak tersebut, bahkan menurut akun Twitter @BangEdiii, harganya bisa setara dengan 30-40pcs tas Hermes!

Selain itu, ia juga terlihat mengenakan barang branded lain, seperti tas dari Dior, Chanel, Gucci dan masih banyak lagi, yang tentunya memiliki harga yang fantastis.

Warganet berhasil mengamankan beberapa fotonya saat liburan ke luar negeri. Mulai dari Austria, Polandia, Slovakia, Jerman, Prancis, Italia, Jepang hingga Korea Selatan.

 

***

 

Literasi yang saya baca, flexing merupakan slang word alias bahasa gaul dalam bahasa Inggris. Jika diterjemahkan, flexing artinya suka pamer. Lebih jelasnya lagi, istilah ini bisa menggambarkan seseorang yang senang memamerkan kemewahan dan kekayaan.

Jadi, flexing adalah istilah untuk mendeskripsikan seseorang yang sering memamerkan kekayaan mereka. Akibat giat medsos, istilah ini semakin terkenal di kalangan masyarakat.

Jika pada awalnya pamer kekayaan dianggap sebagai hal yang tidak umum, kini pamer kekayaan di platform online, seperti Instagram menjadi hal yang wajar-wajar saja untuk dilakukan. How!

Baca Juga: KH Marzuki, Diduga Kandidat Rival Pragmatisnya Khofifah

Maklum, ada saja yang kerap kali dipamerkan influencer-influencer tanah air, seperti pakaian mahal, koleksi sepatu dan tas, saldo ATM, liburan ke berbagai belahan dunia, hingga tumpukan uang tunai. Selain mobil dan rumah mewah.

Akhirnya muncul istilah-istilah crazy rich atau sultan. Saat ini, fenomena flexing seakan tengah menjamur. Bahkan, selebriti dan jajaran influencer lainnya membangun personal branding (citra diri) mereka lewat pamer kekayaan.

Menurut ilmu ekonomi, flexing dikenal sebagai conspicuous consumption (konsumsi mencolok), yaitu menghabiskan uang untuk membeli barang atau jasa sebagai cara menunjukkan status atau kekuatan ekonomi.

Artinya, seseorang yang berbelanja untuk memamerkan kekayaan lebih senang jika barang atau jasa yang mereka beli memiliki harga yang fantastis.

Istilah conspicuous consumption sendiri pertama kali muncul dalam buku The Theory of the Leisure Class: An Economic Study in the Evolution of Institutions karya Thorstein Veblen tahun 1899 silam.

Dalam diskusi dengan teman psikolog, perilaku pamer kekayaan sebenarnya bukan sesuatu yang buruk. Hanya saja, bila sudah merugikan orang lain, atau mengubah kepribadian menjadi orang yang berbeda, bahkan cenderung buruk, flexing menjadi masalah. Perilaku ini bisa dianggap sebagai gangguan psikologis. Ada yang menyebut narsistik.

 

***

 

Teman psikolog saya bilang, jika perilaku narsis istri istri pejabat sudah menjadi kebiasaan dan berlebihan, bisa jadi merupakan tanda istri istri ini alami gangguan kepribadian narsisistik. Dia bilang ada perbedaan gangguan Kepribadian narsisistik dan perilaku Narsis Normal.

Seseorang dikatakan mengalami gangguan kepribadian narsisistik antara lain menunjukkan ciri-ciri mengutamakan kepentingan dirinya di atas segala-galanya. Orang narsistik biasanya sulit menerima kritikan dari orang lain.

Ia merasa dirinya paling hebat (overconvidence), unik, spesial, dan berharap orang-orang menganggapnya. Nah, Anda mau punya istri yang narsistik?

Baca Juga: Jokowi-Mega, Hanya Relasi Politik

Kejelekannya sering orang narsistik suka mengharapkan perlakuan istimewa dan berperilaku arogan atau sombong. Mereka cenderung tak mampu atau enggan memikirkan perasaan orang lain. Karena ia memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan menganggap bahwa banyak orang yang iri padanya.

Teman saya ingatkan orang dengan gangguan kepribadian narsisistik hampir tidak pernah rendah hati dan selalu menganggap dirinya lebih baik dan lebih penting dari orang lain.How!

 

***

 

Gambaran istri narsistik dan bersikap flexing dan hedonis seperti ini bertolak belakang dengan wejangan kakek nenek saya, tentang garwo. Garwo adalah filosofi jawa.

Menurut budaya Jawa, garwo sebutan kehormatan bagi seorang istri yang sering diakronimkan sebagai kependekan dari kata “sigaraning nyawa” alias “belahan nyawa” atau “belahan jiwa” seorang suami.

Saya kemudian merenung apakah istri istri pejabat yang flaxing semacam itu mengabaikan filosofi garwo?

Apakah istri istri pejabat itu mengabaikan ikatan pernikahan antara dua anak Adam. Itu juga tertulis dalam Al Qur’an " Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam. Maka seberapa bagus bibit tetapi kalau tanah dan ladangnya tidak bagus, maka tidak akan menghasilkan padi yg bagus pula”. (Al-Baqarah Ayat 223).

Pesan kakek saya dulu “le, nek milih bojo iku sing ora patiyo ngerti dunyo, mergo sepiro anakmu sholeh, sepiro sholehahe ibune”.

Artinya, "Nak, jika memilih istri sebaiknya (wanita yang) tidak begitu suka dunia, karena seberapa sholeh anakmu tergantung dari seberapa sholeh ibunya”. Wejangan kakek saya ini ternyata bertolak belakang dengan sosok istri istri pejabat.

Saya bersyukur jadi wartawan, bukan pejabat. Makanya saya selalu diwanti wanti papa mama, istrimu adalah garwomu. Jangan biarkan jadi istri narsistik apalagi suka flaxing. Saya bilang ke mama, apa yang dipamerkan harta seorang wartawan. Mama saya yang istri wartawan, tertawa. hahaha. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU