Bulog Jatim Fokus Serap Hasil Panen Padi Petani

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 29 Mar 2023 11:37 WIB

Bulog Jatim Fokus Serap Hasil Panen Padi Petani

i

Foto ilustrasi. Foto: Bulog.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Badan Pangan Nasional (Bapenas) telah menginstruksikan kepada Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengimpor 2 juta ton beras di tengah musim panen raya padi. Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan beras di tanah air hingga akhir tahun.

Pada tahap pertama, Bulog diminta untuk mengimpor 500 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan menjamin kebutuhan pasokan untuk bantuan sosial.

Baca Juga: Disperta Madiun Catat per April 2024, Alami Puncak Produksi Panen Padi

Menanggapi impor tersebut, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jatim Ermin Tora mengaku belum mengetahui apakah Bulog Jatim mendapatkan jatah atau tidak.

Ermin mengatakan bahwa pihaknya masih fokus menyerap hasil panen padi petani di provinsi Jatim yang ditargetkan mencapai minimal 200 ribu ton beras.

”Saat ini sudah 15 ribu ton beras,” kata Ermin, Selasa (28/3/2023).

Bulog telah memperhitungkan kebutuhan beras di Jatim dari Maret hingga Mei 2023 sebanyak 120 ribu ton. Dengan demikian, sisa beras yang diserap itu akan dikirim ke sejumlah provinsi di Indonesia Timur. Angka tersebut sudah termasuk kebutuhan untuk Ramadhan di Jatim.

”Sifatnya kita hanya membantu di provinsi lain,” ujarnya.

Bulog Jatim pun memprediksi jumlah konsumsi beras pada bulan April mendatang akan tinggi yakni mencapai 70 ribu ton. Sementara untuk sisanya akan dibagi di bulan Maret dan Mei.

Baca Juga: "Stok Banyak, Harga Beras Mulai Turun"

”Itu patokan untuk membeli dari petani atau produsen di Jatim,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, stok beras di gudang Bulog hingga saat ini terbilang aman yakni sebanyak 20 ribu ton. Menurutnya, angka itu akan terus bertambah setiap hari lantaran Bulog Jatim masih terus menyerap beras dari petani lokal.

Selain itu, pemerintah juga sudah menetapkan harga beli Bulog ke petani. Harga gabah kering giling dipatok seharga Rp6.500 per kilogram. Kemudian, untuk harga beras seharga Rp9.950 per kilogram.

Ia menyatakan bahwa hingga saat ini Bulog Jatim belum memikirkan untuk memanfaatkan impor beras yang rencananya dilakukan pemerintah pusat. Target 200 ribu ton beras itu, lanjut Ermin, masih diprioritaskan melalui penyerapan dari petani lokal.

Baca Juga: Bulog Jatim Gelontorkan 250 Ribu Ton Beras Medium, Stok Ramadhan dan Lebaran Aman

”Kita melihat perkembangan saja. Kita ini kan butuh 200 ribu ton. Kita berharap, dari panen raya ini, kita bisa menyerap hingga memenuhi kebutuhan yang sudah kita targetkan itu,” ucapnya.

Maka dari itu, ia berharap agar harga gabah kering giling yang dijual petani tidak naik.

”Bulog itu kan menjaga harga gabah yang tidak membuat petani rugi. Tapi, kita berharap juga harga gabahnya tidak membuat konsumen mengalami tekanan terhadap harga yang terlalu tinggi,” pungkasnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU