SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Festival baju hingga sepatu bekas atau thrift bertajuk J-Fes Seribu Satu Malam di Jatim Expo Surabaya terlihat ramai diminati, meski pemerintah telah melarang impor pakaian bekas.
Dari pantauan tim Surabaya Pagi di Jatim Expo Surabaya pada pada Selasa (4/4/2023) malam, acara yang berlangsung selama 10 hari sejak 31 Maret hingga 9 April ini, dihadiri oleh banyak pengunjung dari kalangan anak muda hingga orang tua.
Baca Juga: Kemenkop UKM: Impor Thrifting Ilegal Hancurkan Ekonomi RI, Perlu Ditindak Tegas
Begitu banyak barang second yang dijual di pameran tersebut, seperti baju, celana, topi dan sepatu dengan harga yang cukup terjangkau. Para pengunjung yang gemar mencari pakaian bekas dengan kualitas bagus terlihat sangat senang menghadiri acara ini.
Merk-merk yang dipamerkan pun beragam, tapi sebagian besar adalah merk terkenal dengan label buatan dari luar Indonesia. Hal ini dikonfirmasi oleh sebagian pedagang yang kami coba tanyai di stand mereka.
Baca Juga: Pebisnis Baju Impor Bekas di Kota Malang Diimbau Habiskan Stok
“Barang di sini Impor, tapi sudah dilaudry semua, kok.” ucap Azizah, salah satu penjaga stand di sana.
Namun, larangan impor pakaian bekas oleh pemerintah membuat kontroversi. Presiden Jokowi mengecam belanja pakaian bekas impor karena dianggap mengganggu industri tekstil dalam negeri dan menyebabkan kerugian bagi UMKM. Bahkan Kementerian Perdagangan dan Bareskrim Polri sudah turun tangan untuk menindak praktik bisnis pakaian bekas impor seperti ini.
Baca Juga: Pebisnis Baju Impor Bekas di Kota Malang Diimbau Habiskan Stok
Meskipun demikian, festival baju bekas ini masih menjadi primadona bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Selain sebagai ajang membeli barang second yang berkualitas dengan harga terjangkau, acara ini juga menjadi sarana untuk mencari inspirasi fashion dan bergaul dengan orang-orang dengan selera fashion yang sama. dev
Editor : Redaksi