Idul Adha 2023, Permintaan Hewan Kurban di Pacitan Relatif Sepi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 23 Jun 2023 11:17 WIB

Idul Adha 2023, Permintaan Hewan Kurban di Pacitan Relatif Sepi

i

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat melakukan pemantauan ke Pasar Hewan Pon di Desa Semanten, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Rabu (21/06/2023). Foto: Prokopim Pacitan.

SURABAYAPAGI.COM, Pacitan - Menjelang hari raya Idul Adha 1444 Hijriah/tahun 2023, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji melakukan pemantauan ke Pasar Hewan Pon di Desa Semanten, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Rabu (21/06/2023). Hal tersebut bertujuan untuk memastikan stok hewan kurban.

Dalam kesempatan itu, Aji menemui para pelaku niaga hewan ternak untuk melihat langsung aktivitas pasaran serta ketersediaan hewan ternak jelang hari raya kurban pekan depan. Selain itu, ia juga menanyakan perkembangan penjualan hewan ternak serta keluh kesah yang dialami pedagang.

Baca Juga: Pemkab Pacitan Pastikan Stok Beras Aman Selama Ramadhan

“Ini tinggal dua pasaran Pon lagi jelang lebaran Idul Adha, maka kita lihat kondisi di sini. Kita mendengarkan, kelayakan pasar, pergerakan sapi dan kambing di Pacitan. Harapannya petani bisa betul mendapatkan hasil maksimal dari apa yang mereka sudah kembangkan ternaknya selama ini,” kata Aji, Rabu, (21/6/2023).

Aji mengakui, beberapa minggu terakhir kondisi pasar hewan di sejumlah tempat cenderung sepi pembeli lantaran dampak wabah Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit sapi secara nasional.

Diakui sejumlah pedagang, dampak wabah lSD dan PMK sejauh ini menyebabkan penjualan turun dibanding tahun sebelumnya. Kondisi  ini bukan hanya terjadi di Pacitan namun juga diberbagai daerah.

"Harus kita akui beberapa Pon ini sepi sejak merebaknya penyakit tersebut secara nasional. Dampaknya jelas cukup besar," ujarnya.

Baca Juga: Suara Pasangan Prabowo-Gibran Menang Telak di Pacitan

Menurut Bupati, meski agak sepi pembeli, untuk harga hewan kurban khususnya sapi mengalami peningkatan Rp1-2 juta dari hari biasanya. Sementara untuk ternak kambing bisa mencapai Rp2-3 juta per ekor.

Orang nomor satu di Kabupaten Pacitan ini menuturkan bahwa sebenarnya perputaran jual-beli hewan ternak masih ada dan tetap bertahan. Kendati demikian, kekhawatiran terhadap tertularnya penyakit tersebut justru timbul dari masyarakat.

"Kami mendengar sendiri. Sebenarnya pertukaran hewan ternak ini tetap ada di Pasar Pon, mungkin saja sepinya pembeli itu karena lebih cenderung ke peternak tidak ke pasar,” ungkapnya.

Baca Juga: Terkuak Siswi MTs di Pacitan Tewas Diracun Kopi Sianida Tetangganya Sendiri, Gegara Uang Rp 32 Juta

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada para peternak agar tetap menjaga kesehatan hewan agar terhindar dari penyakit menular sehingga pertumbuhan sektor peternakan kembali melejit dan normal seperti sedia kala.

"Harapannya peternak bisa betul dapatkan hasil maksimal dari apa yang mereka sudah kembangkan selama ini. Tetap jaga kesehatan ternak, itu paling penting, kalau itu baik, maka peternakan juga akan lebih baik," pesannya.

Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian, populasi sapi potong di Pacitan sampai saat ini mencapai 98.365 ekor, kambing 170.122 dan domba 33.491 ekor. Sementara, hewan ternak yang dikirim keluar daerah sejauh ini tercatat ada 5 ribuan ekor per hari. Adapun stok hewan ternak di Pacitan berkisar 6 ribuan ekor. pct

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU