Dampak Kekeringan, 15 Hektar Padi di Jatim Gagal Panen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 09 Jul 2023 13:02 WIB

Dampak Kekeringan, 15 Hektar Padi di Jatim Gagal Panen

i

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat mengikuti panen raya di Jatim beberapa waktu lalu. Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Jawa Timur (Jatim) menyampaikan bahwa setidaknya sebanyak 15 hektar tanaman padi mengalami gagal panen atau puso akibat dampak kekeringan di musim kemarau.

Kepala DPKP Jatim Dydik Rudy Prasetya mengungkapkan bahwa luas lahan sawah yang mengalami kekeringan karena kemarau secara total mencapai 732 hektar. Dari luas tersebut, 15 hektar di antaranya mengalami puso gagal panen.

Baca Juga: Sebagian Wilayah Jatim, Tahun 2024, Berisiko Kekeringan

“Berdasarkan data mulai Januari - 5 Juli 2023, Tanaman padi yang mengalami puso ini paling banyak berada di Lamongan seluasa 13 ha, sedangkan Jombang hanya 2 ha,” jelas Rudy, Jumat (7/7/2023).

Rudy menerangkan, saat terjadi kekeringan di Lamongan dan Jombang, kedua wilayah ini memang terlambat dalam pemberian air pada irigasi akibat sulitnya memperoleh air. Maka dari itu, menyebabkan terjadinya gagal panen.

“Kamis sudah memberikan early warning atau peringatan adanya El-Nino atau kekeringan ini sejak April agar petani harus benar-benar siap melakukan penanaman dengan bibit benih yang tahan kekeringan,” terangnya.

Baca Juga: Gagal Panen, Harga Cabai Pedas Merayap Naik Rp 100 Ribu Per Kg

Ia menegaskan bahwa pihaknya telah meminta daerah untuk mengoptimalkan pompa air yang ada di kelompok tani agar bisa menyelamatkan padi sehingga tidak sampai terkena puso.

“Meski hasil panen kurang maksimal, setidaknya panen bisa terselamatkan. Contohnya di Pamekasan terdapat 23 ha area sawah yang terdampak kekeringan. Setelah mendapatkan pompa air, kondisinya bisa kembali pulih dan tidak jadi gagal panen,” ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya mendorong para petani agar memanfaatkan program asuransi tani untuk meminimalisir kerugian akibat gagal panen. Menurutnya, klaim asuransi yang diperoleh setidaknya bisa digunakan untuk ongkos produksi pada masa tanam selanjutnya.

Baca Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Warga Gunung Kidul: Indonesia Butuh Prabowo

Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi Jatim memasang target produksi padi mencapai 10,5 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) pada tahun. Target tersebut meningkat dibandingkan produksi 2022 yang sebesar 9,53 juta ton GKG.

Adapun rata-rata produktivitas padi petani Jatim saat ini sekitar 5,6 ton GKG/ha. Diharapkan produktivitas ini bisa meningkat 0,5 persen atau menjadi 6 ton/ha agar bisa mencapai target produksi 10,5 juta GKG. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU