Sektor Jasa Keuangan Jatim Relatif Stabil

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 20 Jul 2023 15:06 WIB

Sektor Jasa Keuangan Jatim Relatif Stabil

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 4 (OJK KR 4) Jawa Timur Giri Triboto mengatakan bahwa kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) Jatim hingga Mei lalu masih terjaga stabil.

Di antaranya yakni sektor permodalan, likuiditas, hingga kinerja intermediasi. Seluruh lini itu menguat di tengah ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global.

Baca Juga: Banyak Aliran Uang Judi Online tak Terlacak OJK

"Kinerja perekonomian Jawa Timur terpantau positif dengan tekanan inflasi yang semakin mereda. Pada bulan Juni 2023, inflasi mencapai 4,59 persen secara year-on-year (yoy), menurun dari posisi Mei 2023 sebesar 5,02 persen,” kata Giri, Selasa (18/7/2023).

Ia mengungkapkan, perkembangan IJK Jatim menunjukkan tren positif. Tiga sektor yang mendapat pengawasannya yakni, perbankan, pasar modal, dan industri keuangan nonbank.

"Sektor perbankan, penyaluran kredit pada Mei 2023 tumbuh 6,71 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 547 triliun. Kondisi ini didorong pertumbuhan kredit investasi sebesar 8,78 persen," ujarnya.

Namun, di tengah pengetatan likuiditas global, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) ikut melambat sebesar 3,21 persen (yoy) menjadi Rp716 triliun.

Baca Juga: Data OJK: Kalangan Milenial dan Gen Z Lebih Banyak Terjerat Pinjol dan Investasi Bodong

"Efeknya Loan to Deposit Ratio (LDR) atau Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Mei meningkat menjadi 76,45 persen," ungkapnya.

Kemudian, untuk kualitas kredit juga masih terjaga dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) net sebesar 1,42 persen dan NPL gross sebesar 3,72 persen.

“Kredit restrukturisasi selama pandemi kembali menurun menjadi sebesar Rp 33 triliun dengan jumlah sekitar 180,2 ribu nasabah," tuturnya.

Baca Juga: OJK Terapkan Sistem 'Reward and Punishment', Genjot Net Zero Emission 2060

Selanjutnya, likuiditas industri perbankan juga dalam level yang memadai. Ia menyampaikan, rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 147,78 persen dan 30 persen. Capaian itu masih berada di atas ketentuan yang masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

"Sementara itu, permodalan perbankan di Jawa Timur terjaga di level yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 29,77 persen," tandasnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU