'Bulik Soima', Bupati Ikfina Beri Edukasi Pengelolaan Keuangan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 27 Jul 2023 16:48 WIB

'Bulik Soima', Bupati Ikfina Beri Edukasi Pengelolaan Keuangan

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Program 'Bulik Soima' terus digulirkan oleh Pemkab Mojokerto. Kali ini Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati memberikan edukasi pengelolaan keuangan kepada masyarakat Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial di desa Sugeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Rabu, (26/7) siang.

Kegiatan Bulik Soima yang diinisiasi Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto ini dikemas dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini diikuti puluhan KPM PKH Desa setempat.

Baca Juga: Usai Sholat Ied, Bupati Ikfina Serahkan Hibah Renovasi Masjid Rahmat Jatirejo

Bupati Ikfina mengatakan, Pemerintah memfasilitasi penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial dengan pelatihan pengelolaan keuangan keluarga. Hal itu diharapkan mampu meningkatkan kemampuan untuk mengelola keuangan secara mandiri. Selain itu, Bupati Ikfina juga mengajak para KPM untuk bisa mengelola keuangan dengan bijak.

"Lebih besarnya pengeluaran dibandingkan pendapatan menjadi masalah keuangan secara umum, untuk itu perlunya ilmu mengenai cara pengelolaan keuangan dengan baik dan bijak agar minimal pendapatan dapat seimbang dengan pengeluaran", jelasnya.

Baca Juga: Raih Suara Terbanyak, PKB Kabupaten Mojokerto Siap Usung Kader Terbaik di Pilbup 2024

Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini berharap pengelolaan keuangan ini bisa dipahami oleh KPM, sehingga kedepannya KPM dapat lebih mandiri secara finansial.

"Harapannya KPM terhindar dari suatu permasalahan terutama masalah keuangan. Maka ini perlu mempraktikkan keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap rumah tangga yaitu lebih terampil dalam mengatur prioritas penggunaan uang," ungkapnya.

Baca Juga: Perkokoh Sinergitas, Pemkab Mojokerto Gelar Buka Puasa Bersama Ratusan Ulama dan Umaro

Sulitnya membedakan porsi kebutuhan dan keinginan dalam mengatur keuangan, lanjut Ikfina, menjadikan pengeluaran tidak dapat dikendalikan. Sehingga berdampak pada kebutuhan keluarga yang tidak dapat terpenuhi.

"KPM harus mampu mengelola keuangannya, salah satunya dengan mengidentifikasi secara rinci sumber pendapatan dan pengeluaran keluarga serta mencatatnya secara rutin," pungkasnya. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU