Jambore Batik 2023 Disebut Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Jul 2023 11:56 WIB

Jambore Batik 2023 Disebut Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat

i

Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak bersama Bupati Jember Hendy Siswanto saat melihat kain batik dalam kegiatan Jambore Batik 2023. Foto: Pemprov Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Jember - Kegiatan Jambore Batik ke 3 se-Jawa Timur 2023 digelar di Puncak Rembangan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jumat (28/7/2023). Event ini diinisiasi oleh Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur yang berlangsung pada 28-30 Juli 2023. 

Turut hadir dalam kegiatan itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak, sejumlah pimpinan OPD Jember, para camat, hingga para pembatik se-Jawa Timur.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja dan Maksimalkan Pelayanan untuk Masyarakat

Jambore Batik ke 3 se-Jawa Timur ini  menampilkan 10 motif kain batik, yaitu Pring Sewu, Bako Lanjaran, Bako Joglo, Kembang Bako, Kopi Hayat, Asmorodono, Regol, Bako Kencong, Suping, dan Akar Bahar.

Dalam kesempatan itu, Wagub Emil mengajak para perajin batik agar tidak ragu dan optimis dalam menggenjot produksi dan kreasi batiknya untuk pertumbuhan ekonomi yang saat ini bangkit dari pandemi Covid.

Emil mengajak masyarakat untuk terus memperkuat citra batik baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Apalagi, batik telah diakui sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO, sehingga menjadi kebanggaan bangsa yang dapat diapresiasi oleh dunia.

“Batik telah menjadi simbol kebanggaan Indonesia, dan UNESCO telah mengakui keberhargaannya sebagai Warisan Dunia. Ini merupakan warisan dari nenek moyang kita yang memiliki tingkat keistimewaan di tingkat global,”kata Emil dalam sambutannya.

“Oleh karena itu, kita perlu bangga. Motif dan corak yang ada di sini merupakan kreativitas yang sangat beragam,” imbuhnya.

Orang nomor dua di Provinsi Jatim itu menilai bahwa batik harus terus dikembangkan kreativitasnya, baik itu motif dan corak, warna, metode dan teknik, fashion serta pemasarannya.

Menurutnya ada beberapa ruang untuk terus berkreasi. Pertama dari sisi metode pewarnaan, warna alam. Kedua motif dan corak, ada batik ciprat, ada yang pake komputerise yang dipadu dengan manual, ada batik cap.

“Lalu ketiga yang tidak kalah penting yakni fashion. Ini diwujudkan dalam bentuk pakaian dengan kreasi berbagai model dan gaya busana yang diberi trademark tersendiri. Selanjutnya dipromosikan lewat ajang seperti Jember Fashion Carnaval (JFC) yang telah mendunia,” ujarnya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Buka Rekrutmen CASN, 5.200 Formasi

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jatim akan memberikan dukungan dan fasilitas bagi perajin batik untuk pemasaran atau pendampingan teknik produksi ke depan karena masing-masing kabupaten/kota memiliki ciri khas dalam corak, warna dan teknik membatik.

Maka dari itu, ia mengajak para pengrajin batik untuk tetap semangat dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi serta kreativitas mereka.

"Perajin batik jangan ragu menggenjot produksi dan kreasinya karena ekonomi akan terus pulih. Kalau ekonomi pulih, masyarakat akan lebih makmur. Batik akan sukses dengan dukungan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat," tuturnya.

Mantan Bupati Trenggalek itu menambahkan bahwa seni batik tidak akan bisa ditiru oleh teknologi Artificial Intelligence (AI) karena terlihat bedanya antara yang dibuat oleh printing dengan tangan manusia.

“Yang paling keren adalah kalau kita tahu siapa perajinnya. Itu (ada) koneksi emosional yang tidak bisa disubstiitusi dengam apapun. Keragaman corak dan teknik membuat ini sulit (ditandingi). Ini yang mungkin tidak gampang disaingi AI, karena human touch atau sentuhan manusianya sangat penting dalam batik,” pungkasnya.

Baca Juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran

Sementara itu, Bupati Jember, Hendy Siswanto mengaku bahwa pelestarian warisan budaya juga tugas bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

"Ini kesempatan emas Kabupaten Jember didapuk menjadi Tuan Rumah Jambore Batik se-Jawa Timur. Makin memotivasi kami melestarikan batik, warisan luhur budaya bangsa untuk anak cucu kita," ujar Hendy.

Selain melestarikan batik, lanjutnya, acara ini juga langkah nyata untuk memajukan ekonomi pelaku UKM, memperkenalkan kerajinan dan potensi wisata. 

Di samping mendongkrak ekonomi kreatif, menurutnya, harus dilakukan pendekatan kepada generasi muda agar kekayaan leluhur nusantara tidak tergerus dengan masuknya budaya asing secara masif. 

“Kalau lupa dengan budaya, akan menjadi masalah besar. Semoga kegiatan hari ini menjadi kegiatan yang berkah,” harapnya. jbr

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU