Guruh Kerahkan Massa Tolak Rumahnya Dieksekusi, Pengadilan Menunda

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 03 Agu 2023 20:51 WIB

Guruh Kerahkan Massa Tolak Rumahnya Dieksekusi, Pengadilan Menunda

i

Suasana rumah Guruh Soekarnoputra di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2023) yang menjelang dieksekusi oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Rumah serta jalan di sekitar kediaman Guruh Soekarnoputra, Kamis (3/8/2023) terlihat dijaga ketat oleh sejumlah orang. Pantauan Surabaya Pagi, sejak jam 08.00 wib, tidak sembarangan orang bisa lalu-lalang di sekitar rumah Guruh.

Putra bungsu Soekarno- Fatmawati ini menolak pergi dari kediamannya karena merasa berada di pihak yang benar.

Baca Juga: Guruh Kerahkan Ratusan Orang, Rumahnya Urung Dieksekusi Pengadilan

"Saya rasa saya ada di pihak yang benar, sedangkan lawan saya tidak. Saya merasa terzalimi," kata Guruh Soekarnoputra di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2023).

Guruh didukung sejumlah massa yang tergabung dalam Front Pembela Tanah Air. Massa melakukan aksi penolakan pengosongan rumah  yang akan dieksekusi oleh  Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Beberapa hal yang dilakukan oleh massa di antaranya adalah memasang spanduk penolakan, melakukan orasi dengan pengeras suara, memblokir jalan akses mobil ke kediaman Guruh Soekarnoputra. Meraka juga merantai gerbang agar tidak ada yang dapat masuk.

Akibat pengerahan massa, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) batal mengeksekusi rumah Guruh Soekarnoputra di Jakarta Selatan Kamis (3/8/2023).

 

Kondisi Rumah tidak Kondusif

PN Jaksel menyebut kondisi di rumah Guruh tidak kondusif. "Kami sampaikan bahwa terkait dengan pelaksanaan eksekusi rumah di Jalan Sriwijaya 3 yang dikenal dengan termohon eksekusinya Guruh Soekarnoputra pada jam 09.00 pagi tadi sesuai dengan jadwal penetapan eksekusi, petugas kami juru sita sudah sudah mendekati ke lokasi objek eksekusi," kata pejabat humas PN Jaksel, Djuyamto, di PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Jaksel, Kamis (3/8/2023).

Juru sita juga Pengadilan Selatan tidak bisa masuk ke lokasi. "Karena situasi dan kondisi di tempat lokasi objek eksekusi tidak memungkinkan atau tidak kondusif," tambah Djuyamto.

Rumah serta jalan di sekitar kediaman Guruh Soekarnoputra juga terlihat dijaga ketat oleh sejumlah orang. Alhasil tidak sembarangan orang bisa lalu-lalang sembarangan.

Guruh Soekarnoputra sendiri menolak pergi dari kediamannya karena merasa berada di pihak yang benar.

"Saya rasa saya ada di pihak yang benar, sedangkan lawan saya tidak. Saya merasa terzalimi," kata Guruh Soekarnoputra di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/8/2023).

 

Guruh Sudah Terima Surat

Ditemui di lokasi, Guruh mengaku sudah mendapat surat untuk mengosongkan rumah pada hari ini.

Namun Guruh menolak permintaan surat itu. Dalam kasus itu Guruh merasa ia benar.

"Saya apalagi sebagai keluarga atau saya anak proklamator, terzalimi, tapi ini juga sebuah kezaliman terhadap negara dan bangsa," kata Guruh di depan rumahnya.

Guruh Soekarnoputra

mengatakan tindakan ini merupakan bentuk kezaliman untuk negara dan bangsa.

Seniman sekaligus politikus itu merasa ada permainan dari mafia tanah terkait rumahnya yang bakal disita.

"Sampai detik ini, saya dan teman-teman semua, ahli hukum, karena tau kita ada di pihak yang benar dan juga saya merasa dengan adanya kejadian ini, saya merasa terpanggil mendukung pemerintah dalam hal memberantas mafia peradilan dan tanah," kata Guruh.

"Kalau cerita dari awal tentu sudah ada mediasi. Ya panjang ceritanya karena ini dari tahun 2011 sampai sekarang. Yang awalnya sebetulnya hanya pinjam-meminjam uang," kata Guruh di rumahnya di Jalan Sriwijaya III, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2023).

 

Suruh Ganti Rp23 Miliar

Baca Juga: Guruh Soekarno, Anak Proklamator Kesandung Masalah Hukum

Rumah Guruh Soekarnoputra, berada di Sriwijaya 2 Nomor 9, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mengutip tren harga rumah dan bangunan yang dirilis Lamudi, Kamis (3/8/2023), harga rumah di Kebayoran Baru dalam 3 bulan terakhir rata-rata berada di kisaran Rp 55,6 juta per meter persegi. Harga ini turun dibanding harga pada 12 bulan lalu yaitu Rp 58,5 juta per meter persegi.

Sementara untuk harga tanah, daerah Kebayoran Baru rata-rata berada di kisaran Rp 45 juta per meter persegi. Sementara harga pada 12 bulan lalu harga tanah di lokasi ini berada di kisaran Rp 47,1 juta per meter persegi. Guruh dihukum ganti rugi materiil sebesar Rp23 miliar.

 

Guruh Kalah Lawan Susy

PN Jaksel akan mengeksekusi rumah Guruh Soekarnoputra menyusul kalahnya ia dalam gugatan perdata melawan Susy Angkawijaya. Ia dihukum ganti rugi materiil sebesar Rp23 miliar.

Rumah Guruh disebut berada tepat di belakang eks Rumah Ibu Fatmawati Soekarno.

Dikutip dari Editor.id, luas rumah Guruh mencapai 718 meter persegi dan luas tanahnya mencapai 1.400 meter persegi. Konon, luas tersebut adalah gabungan dengan luas rumah Ibu Fatmawati yang ada di belakangnya.

Sengketa dengan  seorang perempuan bernama Susy Angkawijaya. Ia menggugat rumah milik Guruh Soekarnoputra pada 2014 ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Berhubung saya ini manusia yang punya hati nurani saya dapat merasakan itu dan saya merasa dizalimi," sambungnya.

Oleh karena itu, momen penolakan pengosongan rumah ini akan dimanfaatkan oleh Guruh Soekarnoputra dan sejumlah orang yang menolak untuk memberantas mafia tanah.

"Momentum ini saya harap turut bersama saya memberantas sampai ke akar segala mafia yang ada di negara ini," tutur Guruh Soekarnoputra

Didampingi beberapa orang, Guruh Soekarnoputra, memberikan penjelasan soal rumahnya yang akan dieksekusi. Guruh Soekarnoputra merasa berada di pihak yang benar.

Baca Juga: Guruh Soekarno Kalah Gugatan, Rumahnya akan Dieksekusi

"Saya rasa saya ada di pihak yang benar, sedangkan lawan saya tidak. Saya merasa terzalimi," kata Guruh Soekarnoputra di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2023).

"Saya juga tahu ketika ini sudah beredar di masyarakat, dari teman-teman saya, handai taulan, bahkan pada ahli hukum, wartawan, sudah tahu duduk perkaranya. Mereka semua melihat bahwa terdapat cacat hukum dari pihak lawan. Jadi, kami berada di pihak yang benar dan pihak yang terzalimi," sambungnya lagi.

Guruh Soekarnoputra mengatakan tindakan ini merupakan bentuk kezaliman untuk negara dan bangsa. "Masyarakat juga merasakan, mereka merasakan bahwa bukan saya saja pribadi, bukan sebagai anak dari proklamator yang terzalimi, tapi ini sebuah penzaliman terhadap negara dan bangsa," tukasnya.

 

Aparat Keamanan Juga Jaga

Pantauan Surabaya Pagi, rumah Guruh yang berada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu dijaga ketat oleh sejumlah orang yang menolak pengosongan rumah tersebut.

sekelompok orang dengan baju bebas berjajar mengelilingi rumah Guruh. Mereka duduk di atas motor yang terparkir.

Ada pula mobil komando yang berada di ujung jalan dari rumah Guruh. Berdiri di atasnya orang yang berorasi menyuarakan penolakan atas eksekusi rumah Guruh.

Rumah Guruh juga dipasangi spanduk-spanduk bernada protes. Salah satu spanduk itu bertuliskan, 'Selamatkan Rumah Bung Karno'.

Selain itu, sejumlah aparat keamanan juga tampak berjaga di sekitar rumah Guruh.

Pintu depan dan samping dijaga ketat bahkan dirantai agar tidak ada orang yang bisa masuk. Terdapat dua spanduk penolakan yang terbentang di sepanjang rumah milik Guruh Soekarnoputra itu.

"Rumah Merah Putih Ini Adalah Rumah Anak-anak Bangsa. Merah Putih Harga Mati," tulis salah satu spanduk tersebut. n erc/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU