Makanan Khas 'Dinangoi' Sulawesi Utara, Santapan Elit Para Raja Bolaang Mongondow

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 17 Sep 2023 14:27 WIB

Makanan Khas 'Dinangoi' Sulawesi Utara, Santapan Elit Para Raja Bolaang Mongondow

i

Dinangoi, makanan khas Sulawesi Utara. SP/ SLW

SURABAYAPAGI.com, Sulawesi Utara - Makanan khas tradisional dari Sulawesi Utara (Sulut), ‘Dinangoi’ yang berbahan dasar sagu, kelapa muda dan garam dulunya konon dijadikan sebagai makanan kedatuan atau kerajaan. 

"Orang tua saya yang bercerita, Dinangoi makanan elit para raja Bolaang Mongondow. Jadi memang kuliner ini sudah melegenda sejak dulu," ungkap Imu Hasan warga Kota Manado, Minggu (17/09/2023).

Baca Juga: Syiar Budaya Islam: Inovasi Digital Kementerian Agama RI dalam Menyiarkan dan Melestarikan Budaya Islam

Bahkan, Dinangoi merupakan makanan elit atau menjadi asupan kalangan pejabat kerajaan yang sampai sekarang tetap populer dan masih banyak dikonsumsi warganya. Tidak hanya enak, makanan terkenal dengan karbohidrat dan protein tinggi yang mencapai 84.7 gram.

Tak hanya itu, cemilan ini sudah populer hingga keluar Kotamobagu. Makanan ini sudah bisa ditemukan di Bolaang Mongondow Utara, Manado hingga Gorontalo.

Baca Juga: Meriah, Kirab Adipura di Jombang Disambut Antusias Masyarakat

"Sudah banyak yang menjual Dinangoi, dulu waktu zaman penjajahan kan susah untuk mendapatkan beras. Nah, makanan ini adalah pengganti nasi kala itu," jelasnya.

Cara penyajiannya pun terbilang cukup sederhana, sagu yang sudah dibersihkan dimasukan kedalam wajan penggorengan kecil kemudian ditaburi dengan gula dan dipanaskan diatas api selama satu menit hingga gula arennya mencair.

Agar dinangoi tersebut masak secara merata, apinya diatur tidak terlalu besar. Rasanya pun sangat gurih. Biasanya Dinangoi ini dimakan disaat pagi atau sore hari dan saat santai bersama keluarga ataupun teman.

Baca Juga: Kelurahan Gebang Sidoarjo Gelar Pertunjukan Wayang Kulit Semalam Suntuk

Ada juga dinangoi yang disantap dengan nasi akan tetapi dinagoi disujikan tidak menggunakan gula aren melainkan sagu sebagai bahan dasar dicampur dengan garam dan kelapa parut namun caranya memasak sama.

Hidangan ini biasanya tersaji pada pagi atau sore hari. sebagai camilan atau makanan ringan bersama keluarga atau teman. slw-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU