Tetesan Air Garam Bikin Kecelakaan, Jembatan Suramadu Diblokade

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 25 Sep 2023 20:46 WIB

Tetesan Air Garam Bikin Kecelakaan, Jembatan Suramadu Diblokade

i

Ratusan warga Madura yang mengatasnamakan Masyarakat Madura Asli (Madas) memblokade Jembatan Suramadu, dari truk-truk pengangkut garam, Senin (25/9/2023).

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Senin (25/9/2023) kemarin, pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura tiba-tiba diblokade oleh puluhan orang yang mengatasnamakan diri sebagai Madura Asli. Aksi blokade satu jalur kendaraan roda empat itu sebagai wujud protes atas tetesan air garam dari armada truk angkutan hingga menyebabkan banyak kecelakaan tunggal sekitar pukul 13.00 WIB.

Beberapa jam sebelumnya, massa juga sempat melakukan orasi di atas bentang tengah jembatan sepanjang 4,5 KM itu. Kendati menutup satu lajur tujuan Surabaya, namun antrean kendaraan roda empat tampak memanjang.

Baca Juga: Demo Hanya di Indonesia

Kondisi ini direspon petugas gabungan Polres Bangkalan, Polres Tanjung Perak, dan Polrestabes Surabaya melakukan pengaturan arus kendaraan, Dengan harapan bisa mengurai kemacetan meski hanya menggunakan satu lajur.

“Keberadaan truk-truk pengangkut air garam selama ini sangat meresahkan masyarakat. Kami memilih aksi di Jembatan Suramadu karena ini objek vital nasional, semoga didengar pemerintah bahwa di Bangkalan ada masalah tetesan air garam,” ungkap korlap aksi, Hanafi.

Aksi demo di sisi Bangkalan tersebut berlangsung sejak sekitar pukul 13.15 WIB. Massa aksi Madas ini tidak hanya datang dari kawasan Madura tapi juga dari arah Surabaya. Mereka yang datang dari Surabaya juga sempat menggelar aksi di tengah-tengah Suramadu menutup satu jalur mobil.

Imbas aksi ini lalu lintas kendaraan dari Bangkalan yang hendak ke Surabaya menjadi tersendat. Terutama untuk kendaraan roda empat, para pengendara harus bersabar menunggu giliran 1 lajur dibukakan oleh pihak kepolisian agar mereka bisa melintas.

Sementara itu, arus lalu lintas Jembatan Suramadu di jalur sebaliknya yakni dari Surabaya ke Bangkalan juga terpantau masih padat. Ada kemungkinan masih ada sebagian massa yang masih melakukan aksi di jalur ini untuk kemudian bergabung bersama massa lainnya di Bangkalan.

Ketua Umum Madas Berlian Marzuki menjelaskan aksi unjuk rasa itu bermula dari kekesalan warga karena seringnya terjadi kecelakaan di wilayah Kecamatan Tanah Merah, Galis, dan Blega, Bangkalan akibat tetesan air garam bercampur oli dari truk pengangkut garam.

Baca Juga: Buruh di Surabaya, Demo di Bank Mandiri

"Di mana truk itu meneteskan cairan garam yang bercampur oli, sehingga membuat jalan licin dan menyebabkan terjadinya kecelakaan tunggal di antaranya motor, bahkan mobil juga kena dampak lincinnya jalanan. Sudah memakan 3 korban yang tewas di dalam kejadian yang berbeda dan masih banyak juga korban yang luka-luka yang disebabkan jalanan yang licin," kata Berlian, Senin (25/9/2023).

Berlian mengaku, kejadian itu sudah sangat meresahkan warga. Bahkan, warga setempat sempat memprotes kepada Dishub Kabupaten Bangkalan dan Satlantas Polres Bangkalan. Menurutnya, pihaknya juga sempat beberapa kali melakukan sweeping ke truk-truk yang bermuatan garam itu sembari mendata truk-truk bermuatan garam dari berbagai perusahaan.

"Pada saat sweeping tim dari Ormas Madas, Dishub, dan Lantas Kabupaten Bangkalan ditemukan beberapa perusahaan dan perorangan (petani garam) yang berasal dari Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Didominasi dari daerah di luar Bangkalan. Dari rapat koordinasi lintas sektoral itu, tidak dihadiri satupun asosiasi pengusaha garam maupun yang atas nama perorangan, termasuk Dishub Kabupaten Sumenep," ujarnya.

Demo yang diikuti kurang lebih 200 orang massa itu bubar sekitar pukul 14.00 WIB. Massa yang mulanya berkerumun melakukan aksi orasi dan membentangkan spanduk di akses masuk Jembatan Suramadu jalur Bangkalan-Surabaya bergerak dari lokasi.

Baca Juga: Buruh Korban PHK, Akan "Digaji" Negara 6 Bulan

Sebagian besar massa yang naik sepeda motor itu kembali ke arah Surabaya. Informasi yang dihimpun, massa yang mengikuti aksi hari ini memang didominasi mereka yang datang dari Surabaya dan Sidoarjo.

Hanafi mengatakan bahwa aksi hari ini telah tuntas dilakukan. Dia meminta apa yang menjadi tuntutan Madas mewakili masyarakat Madura soal tetesan air garam dan oli yang kerap menyebabkan kecelakaan segera ditangani.

"Kami minta agar tuntutan kami segera dipenuhi. Jika tidak, kami akan lakukan aksi yang lebih besar lagi," kata Hanafi kepada wartawan, Senin (25/9/2023). ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU