Tingkatkan Pemahaman Masyarakat, BI Perkuat Transparansi Informasi Ke Masyarakat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 29 Okt 2023 14:38 WIB

Tingkatkan Pemahaman Masyarakat, BI Perkuat Transparansi Informasi Ke Masyarakat

i

Kepala Divisi Relasi Media Massa dan Opinion Maker Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Syachman Perdymer.

SURABAYAPAGI, Badung - Dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terkait kebijakan Bank Indonesia (BI), Kepada Divisi Relasi Media Massa dan Opinion Maker Departemen Komunikasi BI Syachman Perdymer mengatakan untuk mendukung transparansi informasi ke masyarakat lintas generasi.

Syachman Perdymer menuturkan untuk mendukung transparansi maka perubahan pola komunikasi mutlak diperlukan.

Baca Juga: Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen

"Komunikasi kami dituntut menyesuaikan dengan masyarakat lintas generasi, bukan hanya 'baby boomer' saja tapi juga sampai generasi Z," kata Syachman dalam "Capacity Building Wartawan Ekonomi DIY 2023" di Badung, Bali, Minggu (29/10/2023).

Menurutnya, transparansi informasi diperlukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait kebijakan BI yang pada akhirnya berdampak pada efektivitas kebijakan tersebut.

Selain itu, transparansi juga mampu membangun kepercayaan atau ekspektasi masyarakat sehingga turut menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Karena itu, penyampaian informasi terus ditingkatkan dengan tidak sekadar menyasar kalangan pelaku ekonomi, penentu pasar, serta media massa saja, namun perlu merambah seluruh lapisan publik.

Baca Juga: BI Sebut Dolar AS dan Emas, Aset Aman

Syachman berpendapat media sosial juga menjadi salah satu sarana penting bagi BI untuk menjangkau publik secara lebih luas.

"Memasuki era digital maka bank sentral dituntut komunikasi dengan semuanya baik market, ekspert, media, dan publik," ujar dia.

Sinergi dengan media massa, menurut Syachman, penting dilakukan untuk mencari formula agar berbagai informasi kebijakan yang selama ini sulit dipahami masyarakat luas, menjadi lebih mudah tersampaikan.

Baca Juga: Heboh! Penerbitan Uang Kertas Pecahan Baru BI, Bernominal Rp 1.0

"Tantangannya adalah gap literasi, ada yang sangat mengerti, mengerti, dan sedikit mengerti," ujar dia.

Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) Bank Indonesia DIY Rifat Pasha menambahkan untuk menekan ketimpangan literasi dan inklusi ekonomi masyarakat, maka edukasi, sosialisasi, dan komunikasi terus digencarkan melalui berbagai event. ac.

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU