SURABAYAPAGI, Surabaya - Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengukuhkan guru besar (gubes) beserta adjunct professor dari luar negeri, di Gedung Rektorat, Unesa, Surabaya, pada Senin, (6/11/2023).
Pada pada kesempatan tersebut, menjadi momentum yang istimewa karena baru kali ini Unesa secara bersamaan mengukuhkan Guru besar beserta adjunct professor dalam satu waktu.
Baca Juga: Konjen Tiongkok di Surabaya dan UNESA Serah Terima Donasi Buku Simbolis “Perpustakaan Cheng Hoo”
"Jadi pengukuhan gubes hari ini sangat Istimewa, karena kita barengi dengan adjunct profesor gubes yg dari luar (negeri) ada delapan dam tiga gubes kita dari ekonomi yg dikukuhkan," kata Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes, Rektor Unesa, kepada awak media, selepas acara termasuk Surabaya Pagi, Senin, (6/11/2023).
Sebagai informasi, tiga gubes yang baru dikukuhkan yakni Prof. Dr. Eni Wuryani, S.E., M.Si., CMA, sebagai Guru Besar Ilmu Akuntansi Keuangan UMKM.
Selanjutnya, Prof. Dr. Sri Setyo Iriani, S.E., M.Si, Guru Besar Ilmu Strategi Pemasaran, serta Prof. Dr. Dian Anita Nuswantara, S.E., M.Si., Ak., Guru Besar Ilmu Akuntansi Forensik Sektor Publik.
Sedangkan delapan adjunct professor yang turut dikukuhkan diantaranya Assoc. Professor Nazlida Muhamad, Ph.D, dari Brunei Darussalam sebagai profesor di Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Prof. Dr. Thomas Kohler dari Jerman sebagai profesor di Fakultas Vokasi, Prof Andrzej Cirocki atau Andy dari UK sebagai profesor di Fakultas Bahasa dan Seni.
Lebih lanjut ada Assoc. Professor Dr. Wanty Widjaja, dari Australia sebagai profesor di Fakultas Matematika dan IPA, Prof Nobuo Funabiki dari Jepang sebagai profesor di Fakultas Teknik, Assoc. Professor Dr. Abdul Halim bin Mokhtar dari Malaysia sebagai profesor di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan.
Kemudian Prof. Susan Ledger, Ph.D, dari Australia sebagai profesor di Fakultas Ilmu Pendidikan; dan.Assoc. Professor Dr. Mohd Hairy bin Ibrahim dari Malaysia sebagai profesor di Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum.
Dengan pengukuhan gubes dan adjunct professor yang dilakukan secara bersamaan ini diharapkan mampu menjadikan membawa nama Unesa serta Indonesia lebih dikenal ke mancanegara.
Baca Juga: UNESA Kukuhkan 9 Profesor Baru, Siap Perkuat Riset dan Berkarya di Level Internasional
"Ini baru pertama kali 59 tahun unesa berdiri, memberikan adjunct profesor untuk gubes-gubes hebat yang sudah berkolaborasi lama dengan unesa. Mendampingi unesa untuk menjadi world class university," jelas Hasan.
Diketahui, pada ahun ini sudah mengukuhkan total 32 gubes. Terlebih hal ini juga masuk dalam program prioritas, percepatan guru besar yang digencarkan beberapa tahun belakangan ini.
"Di akhir tahun ini kita membuat percepatan gubes untuk menjadikan unesa world class university yaitu harapannya di perangkingan masuk 300 besar dunia dan itu memerlukan kolaborasi untuk gubes-gubes yg ada di luar negeri," papar Pria yang baru saja menjabat sebagai Ketua Umum PB FOPI 2023-2027.
Tak luput, Hasan juga mendorong para gubes baru maupun lama untuk lebih proaktif melakukan pengabdian yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Gubes tidak hanya dikenal di lingkungan akademik, tetapi juga harus dikenal masyarakat lewat karya dan kontribusinya.
"Ya tentunya, berkaitan dengan tri dharma perguruan tinggi khususnya baik itu penelitian, pengajaran, bahkan pengabdian masyarakat," terangnya.
Baca Juga: UNESA Kukuhkan 1.513 Wisudawan Periode 112, dan Apresiasi Lulusan Terbaik
Sementara itu, pada kesempatan yang Kasubdit Urusan Internasional Unesa, Asrori, S.S., M.Pd., menambahkan, bahwa pengukuhan adjunct professor ini merupakan pakar perguruan tinggi luar negeri yang digandeng UNESA selama dua tahun ke depan.
Asrori menjelaskan kalau tugas mereka yaitu meningkatkan publikasi internasional dengan mencantumkan afiliasi pada karya mereka, memberikan masukan dan arahan terhadap dokumen perencanaan dan pengembangan kelembagaan di Universitas ini.
Selain itu, juga mendongkrak mutu jurnal, jumlah, dan kualitas penelitian, serta mendorong penguatan kerja sama luar negeri, mempercepat inovasi, dan memberikan kuliah bersama dosen.
"Para profesor itu diharapkan mampu melakukan beberapa program kedepannya. Salah satu targetnya nanti yaitu satu profesor minimal bisa menghasilkan satu publikasi terindeks Scopus," pungkasnya.ain/ana
Editor : Mariana Setiawati