Tenaga Perawat dan Caregiver Dari Indonesia Mulai Diminati Eropa dan Asia Pasifik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 19 Nov 2023 11:38 WIB

Tenaga Perawat dan Caregiver Dari Indonesia Mulai Diminati Eropa dan Asia Pasifik

i

Ilustrasi perawat tengah menjaga lansia di salah satu rumah sakit. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Fenomena migrasi pekerja di bidang kesehatan dalam beberapa tahun terakhir telah meningkat cukup pesat. Bahkan, negara-negara maju di terutama di kawasan Eropa dan Asia Pasifik telah meningkatkan permintaan tenaga kesehatan berupa perawat dan caregiver dari Indonesia. 

Menurut Kepala Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nawawi mengatakan, perpindahan bekerja baik itu secara struktural maupun secara natural dari Indonesia ke berbagai negara. Khususnya di negara-negara yang saat ini membutuhkan pekerja di bidang kesehatan, terutama nurse dan caregiver.

Baca Juga: Kunjungi PPNI DKI, DPRD Jatim ingin Standarisasi Upah Perawat Ditingkatkan

"Mereka mengalami defisit tenaga kerja, sedangkan Indonesia memiliki surplus tenaga kerja khususnya di bidang kesehatan," kata Nawawi, Minggu (19/11/2023).

Hal yang sama juga disampaikan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengungkap lulusan sekolah perawat di Indonesia punya peluang besar untuk bekerja di luar negeri. Karena banyak negara masih kekurangan tenaga perawat.

Baca Juga: IDI Surabaya Konsolidasi

"Sistem kesehatan mereka sudah tidak berbasis fasilitas kesehatan lagi, tetapi sudah sampai ke tingkat panti asuhan, rumah jompo, dan sebagainya. Makanya, mereka memerlukan (perawat) Indonesia," Ketua Umum PPNI Hanif Fadhillah 

Menurut data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) 2023, permintaan pekerjaan tenaga kesehatan sepanjang 2021 sampai 2023 berjumlah 7.568 orang terutama dari Belanda, Kuwait, Qatar, Rumania, Arab Saudi, Selandia Baru, Singapura, dan Uni Emirat Arab. Sebanyak tujuh negara meminta perawat dan hanya Rumania yang meminta careworker.

Baca Juga: Covid-19 Terus Naik, Nakes Perlahan Berguguran

Dari sekian banyak negara itu, Singapura membutuhkan banyak perawat mencapai 5.100 orang. Namun dari data BP2MI baru 37,2 persen yang terpenuhi dari job order.

"Ini peluang buat Indonesia," kata Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia Hanif Fadhillah. jk-05/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU