Inovasi Bombastis, Dinsos Jatim Raih Top 5 Kovablik 2023

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 24 Nov 2023 18:14 WIB

Inovasi Bombastis, Dinsos Jatim Raih Top 5 Kovablik 2023

i

Dinsos Jatim

Baca Juga: Dinsos Jatim Gelar Sinergitas Pilar Sosial, Perkuat Kolaborasi Tangani PPKS

 
SURABAYAPAGI, Surabaya - Dipenghujung akhir ini, Dinas Sosial (Dinsos) Jatim kembali meraih  prestasi. Inovasi Bombastis (Belajar Orientasi Mobilitas bagi Distra dan Komunitas) yang digagas Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra (UPT RSBN) Malang, Dinsos Jatim (Dinsos Jatim) berhasil meraih Top 5 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) kategori replikasi.
 
Prestasi tersebut juga turut dipamerkan dalam pembukaan pameran Inovasi Pelayanan Publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023.
 
Piagam penghargaan tersebut diserahkan langsung Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak bersama Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemen-PAN RB, Diah Natalisa kepada Kepala Dinsos Jatim Restu Novi Widiani.
 
Novi mengaku bersyukur atas prestasi yang diukir kembali oleh Dinsos Jatim ini. "Alhamdulillah Dinsos Jatim meraih Kovablik empat tahun berturut-turut. Kali ini UPT RSBN Malang dengan inovasi Bombastis. Alhamdulillah karena ini perjuangannya tidak sederhana," kata Novi, yang diterima Surabaya Pagi, Jumat, (24/11/2023).
 
Menurutnya, inovasi Bombastis ini merupakan replikasi dari inovasi Simulator Sirkuit Orientasi Mobilitas Terpadu (Sisir Rindu) yang digagas Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) Penganthi Temanggung Dinsos Jawa Tengah. Bedanya, Sisir Rindu memiliki 1 model track dengan 15 mode simulator.
 
Sementara itu, Bombastis memiliki empat model track, yaitu permukiman, alam, perkotaan, dan lapangan olahraga, serta memiliki lebih dari 25 jenis mode simulator dan memiliki track olahraga atletik sebagai ciri khas. 
 
Selain itu, Sisir Rindu hanya ada satu lokasi di PPSDSN, sedangkan Bombastis ada di empat lokasi dalam satu UPT dan juga bisa mobile.
 
"Bombastis bisa dilakukan mobile karena tujuan kami tidak hanya disabilitas netra saja, melainkan juga komunitas masyarakat yang diharapkan bisa menjadi instruktur disabilitas netra," tutur Novi.
 
Ia mengaku bahwa saat ini masih banyak disabilitas netra takut untuk keluar rumah sendiri. Karena takut terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan.
 
"Masih banyak disabilitas netra di Jatim yang tidak berani keluar rumah. Mereka takut kehilangan arah atau takut kecelakaan karena mereka tidak mengetahui medan," tambahnya.
 
Selain itu, menurut orang nomor satu di Dinsos Jatim ini melanjutkan, dengan belajar orientasi mobilitas melalui Bombastis, diharapkan disabilitas netra bisa keluar rumah dengan aman, bahkan suatu saat mereka bisa berjalan-jalan tanpa pendamping. 
 
"Kelebihannya Bombastis yang dilakukan secara mobile, masyarakat juga bisa mencoba track yang disediakan sehingga bisa ikut merasakan bagaimana menjadi tunanetra. Tagline kami di Bombastis ini adalah Aku, Kamu, Kita Setara," tandasnya.
 
Saat ini, lanjut Novi, telah banyak pihak yang mencoba Bombastis. Selain penerima manfaat disabilitas netra di UPT RSBN Malang, inovasi ini juga telah dicoba oleh komunitas disabilitas, sekolah, perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri, serta masyarakat umum.
 
"Ke depan kami akan memperluas jaringan Bombastis ke semua layanan umum, sehingga banyak masyarakat yang terbantu untuk menjadi instruktur dan banyak disabilitas netra lebih banyak keluar serta bisa bersosialisasi dengan masyarakat," pungkasnya.Ain

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU