Kemenperin Bakal Bangkitkan Paradigma Bisnis Coklat Indonesia ke Dunia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 01 Des 2023 11:05 WIB

Kemenperin Bakal Bangkitkan Paradigma Bisnis Coklat Indonesia ke Dunia

i

Para petani cokelat sedang memanen hasil budidayanya. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Potensi bisnis coklat di Indonesia masih belum terlalu dilirik oleh masyarakat. Padahal jika dikembangkan bisa menjadi nilai jual yang tinggi sampai di pasar dunia. Sedangkan lahan kakao berjumlah 1,4 juta hektare, namun neraca perdagangan coklat Indonesia masih defisit.

Melihat itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berusaha bergerak membangkitkan paradigma bagaimana Indonesia jadi episentrum dunia untuk kakao dan olahannya ke depan, dengan mengajak pengusaha dan asosiasi pengusaha coklat 

Baca Juga: Pengaturan Impor PE dan PP tak Memerlukan Pertimbangan

"Ketika kita keluar negeri, kita bawa oleh-oleh cokelat dari luar. Padahal kita punya pohon, sedangkan kita membeli dari mereka yang tidak punya pohon," kata Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kemenperin Edy Sutopo, Jumat (01/12/2023).

Edy juga menyampaikan telah ada 11 perusahaan pengolahan kakao intermediate seperti kakao leker, coco batter, coco kiek yang menjadi bahan baku untuk produk olahan coklat di Indonesia dengan kapasitas 739 ribu ton per tahun.

Baca Juga: Perizinan Impor Dipersulit, Pengusaha Sepatu Lokal Ketar-ketir Produksi Macet

"Untuk produk cokelat intermediate ini, kita saat ini sudah menjadi nomor 3 atau 4 di dunia internasional dengan ekspan/ekspor kita lebih dari 1,12 miliar dolar AS dan ini pangsa pasar kita di dunia internasional itu 9,17 persen," katanya.

Selanjutnya, kata dia, ada coklat olahan industrial yang mengolah kakao intermediate dengan kualitas coklat yang tidak terlalu selektif. Industri olahan coklat di Indonesia terdapat 900 perusahaan kapasitas 442 ribu ton per tahun. Tapi ekspornya masih kecil sekali di bawah 100 juta dolar AS, sehingga masih di posisi 42 dunia.

Baca Juga: Kemenperin: Stok Gula dan Minyak Goreng Aman Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Dengan begitu, di tengah keterbatasan persediaan bahan baku coklat lokal Indonesia, pasar bagi industri olahan coklat saat ini lebih besar dari kakao intermediate.

"Jadi ini yang mungkin perlu kita dorong perkembangannya, dan ini kontribusi kita masih di global baru 0,23 persen dari market size berdasarkan data yang kami peroleh itu 33,2 miliar US dollar," jelasnya. jk-03/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU