SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Dalam rangka memperingati hari antikorupsi sedunia, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojokerto menggelar sosialisasi tentang pencegahan korupsi sejak dini kepada pelajar SMPN 2 Kota Mojokerto, Kamis (07/12/2023) pagi.
Tujuan pelaksanaan sosialisasi untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada Generasi Z (Gen Z) supaya hidup bebas dari korupsi. Pada kesempatan itu, Kajari Kota Mojokerto, Bobby Ruswin, SH.MH menyaksikan pembacaan puisi, yel-yel bertemakan hari anti korupsi serta hiburan sendratari dan seni gamelan yang diperagakan siswa siswi SMPN 2 Kota Mojokerto.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Operasi Pasar Murah Bawang Merah dan Bawang Putih, Ini Lokasinya!
"Begitu menginjakkan kaki, terus terang saya sangat bangga sekali, sekolahnya bagus dan banyak tulisan-tulisan berisi motivasi dari tokoh-tokoh penting nasional, seperti RA. Kartini, Ir Soekarno, BJ Habibi serta masih banyak lagi," ujarnya.
Tak hanya itu, mantan Kajari Sarolangun, Provinsi Jambi ini juga terkesan dengan deklamasi puisi yang dibacakan oleh salah satu siswi kelas VII SMPN 2.
"Saya sangat terharu, penghayatannya luar biasa bagus dan isinya juga sangat menyentuh hati," ungkapnya.
Bobby menyebut, sosialisasi masuk sekolah ini merupakan wujud Kejaksaan dalam upaya pencegahan tindak pidana korupsi sejak dini kepada masyarakat khususnya kepada para pelajar, dengan memberikan pemahaman tentang kejahatan korupsi.
"Nanti Pak Kasi Intel dan Pak Kasi Pidsus akan menyampaikan garis besar tentang apa itu korupsi, bagaimana penanganan dan pencegahannya," tukasnya.
Sementara itu, saat ini Kejari Kota Mojokerto sedang menangani sejumlah kasus tindak pidana korupsi, beberapa diantaranya sudah ada penetapan tersangka.
"Saat ini kita masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus korupsi di PT BPRS Kota Mojokerto," pungkasnya.
Baca Juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi
Sementara itu, Mulib, Kepala Sekolah SMPN 2 Kota Mojokerto menilai, pendidikan anti korupsi sangat perlu dilakukan sejak dini.
"Sosialisasi ini dapat membangun dan menanamkan karakter jujur, peduli, mandiri, disiplin dan bertanggung jawab kepada pelajar.
Sehingga saat dewasa nanti, mereka akan memiliki integritas karena telah ditanamkan mental antikorupsi sejak dini," tegasnya. Dwi
Editor : Desy Ayu