Guru di Malang Meninggal Bunuh Diri, Ajak Istri dan Anak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 12 Des 2023 21:23 WIB

Guru di Malang Meninggal Bunuh Diri, Ajak Istri dan Anak

i

Kondisi rumah milik Wahab Efendi, tempat Wahab mengajak istri dan anak terakhirnya meninggal dunia yang diduga bunuh diri, Selasa (12/12/2023).

Juga Tulis Pesan Pilu untuk Anak Pertamanya

 

Baca Juga: Geger, Penemuan Mayat Terperosok Bareng Motor Supra di Tambak Kawasan Keputih

SURABAYAPAGI.COM, Malang - Ada tragedi memilukan di Malang, Selasa (12/12/2023) kemarin. Yakni seorang guru SD, istri dan seorang anak ditemukan meninggal dunia di rumahnya. Satu keluarga asal Kecamatan Pakis, Malang ini diduga bunuh diri. Pasalnya ditemukan pesan dari seorang Ayah yang berprofesi sebagai Guru, dituliskan untuk anak tertuanya.

Ketiga korban yang ditemukan tewas di salah satu kamar rumah itu bernama Wahab Efendi (44), sang ayah, kemudian istrinya bernama Sulikhah (40), dan putrinya bernama RY (13) yang masih duduk di kelas 7 SMP.

Sehari-hari Wahab berprofesi sebagai guru SD, sedangkan istrinya berjualan kue. Saat ditemukan mulut sang istri dan putrinya berbusa. Sedangkan ayahnya dalam keadaan berlumur darah dengan pergelangan tangan kiri tersayat.

Bahkan, aang Ayah diduga meninggalkan pesan pilu di kaca rias yang ditulis dengan spidol hitam. Pesan ini diduga dituliskan sebelum melakukan bunuh diri. Pesan itu ditujukan kepada anak mereka yang bernama AKE (13), yang merupakan saudara kembar RY.

 

Tulis Pesan

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat membenarkan saat melakukan olah TKP timnya menemukan pesan yang diduga ditulis oleh Wahab Efendi, sang ayah. "Di TKP kami menemukan di kaca meja rias pesan yang tulisannya identik dengan buku agenda miilik WE (Wahab)," ujar Gandha, Selasa (12/12/2023).

Pesan yang sempat difoto oleh tim penyidik dan ditunjukkan oleh awak media, berisi "Kakak Jaga Diri.. Papa, Mama, Adik pergi dulu.. Nuruti Uti, Kung, Tante dan Om. Belajar yang Baik. Uang Papa Mama untuk pemakaman jadi satu. Love you Kakak Papa"

Gandha menceritakan kronologi penemuan satu keluarga Wahab Efendi meninggal dunia. Dia menuturkan, kejadian pertama kali ditemukan oleh tetangga rumah korban. Yakni ketika salah satu anak korban berinisial AKE (12) keluar meminta pertolongan warga.

Tetangga kemudian datang serta masuk ke dalam rumah. Mereka menemukan ibu dan anak sudah meninggal dan sang bapak mengalami luka parah di pergelangan tangan sebelah kiri.

"Pada hari ini, tadi pagi, kejadian pertama diketahui oleh tetangga sekitar rumah bahwa ada anak yang meminta tolong. Kemudian oleh tetangga tersebut, dicek, di dalam kamar ditemukan ada tiga orang atas nama Pak WE (Wahab) itu dalam keadaan tangannya mengeluarkan darah," ujar Gandha kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (12/12/2023).

 

Ayah Meninggal di RS

Gandha menyebut, sang bapak mengalami luka cukup dalam akibat sayatan. Korban langsung dilarikan warga ke rumah sakit terdekat. Namun sayangnya, setelah tiba di rumah sakit korban terlebih dulu meninggal dunia.

"Lukanya cukup dalam akibat sayatan, langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Singkat cerita, informasi, meninggal di rumah sakit," sebutnya.

Petugas yang mendapatkan laporan selanjutnya melakukan olah TKP. Sejumlah fakta yang ditemukan menguat adanya bunuh diri.

"Kemudian setelah olah TKP ditemukan fakta bahwa terdapat dua mayat yang sudah meninggal dunia. Berjenis kelamin perempuan, yang satu sekira umur 40 tahun dan satu lagi sekira umur 12 tahun. Keduanya ditemukan meninggal dunia telentang tidur di kasur. Seperti disusun. Informasi dari petugas olah TKP, dengan keadaan mulut mengeluarkan busa dan bau mulut yang menyengat," kata Gandha.

Baca Juga: Pemkab Malang Sukses Tekan Inflasi Selama Ramadan

 

Ditemukan Obat Nyamuk Cair

Selama olah TKP, lanjut Gandha, juga ditemukan sisa obat nyamuk cair, pisau di dalam kamar bagian depan. Di mana selama ini diketahui menjadi kamar suami istri yang menempati lokasi kejadian.

"Kemudian di sekitar TKP ditemukan sisa obat nyamuk, gelas, pisau juga ditemukan di dalam kamar. Jadi, dugaan sementara mengarah, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga, yang mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang," jelas Gandha.

"Bapak, ibu, dan dua orang putri. Kebetulan putrinya kembar. Namun untuk satu orang putri, ahamdulillah masih hidup dan dalam pendampingan dari Unit PPA dan psikolog. Untuk motif masih kami dalami," sambungnya.

 

Berdasarkan Laporan Anak Pertama

Sementara berdasarkan saksi, yakni AKE satu putri korban yang ditemukan selamat, diketahui bahwa kedua orang tua menempati kamar depan. Sementara kedua putrinya tidur di ruang tengah.

Sekitar pukul 03.00 WIB, Wahab membangunkan salah satu putrinya berinisial RY untuk ikut tidur di kamar mereka. Sementara AKE dibiarkan tidur di dalam kamar bagian tengah.

"Informasi dari yang kita terima, karena kita meminta keterangan pada satu anak ini harus hati-hati, belum bisa. Penanganan lain, jadi menyampaikan bahwa sekira jam 3 pagi, anak-anak ini kamarnya berbeda dari kamar bapak ibunya," tutur Gandha.

Baca Juga: Bapak dan Anak Tewas Diduga Hirup Gas Beracun Mesin Diesel

"Kemudian jam 3 pagi itu bapaknya menjemput salah satu putrinya yang usia 12 tahun untuk pindah tidur di kamar bapak dan ibu. Setelah itu, AKE yang masih hidup melanjutkan tidur kemudian bangun subuhan kesiangan," sambungnya.

Setelah terbangun dari tidur, kata Gandha, AKE kemudian mendekati kamar orang tuanya. Lantaran terkunci, AKE pun mengetuk pintu kamar tersebut.

"Kemudian masuk kamar, menggedor, tidak bisa. Kemudian teriak minta tolong ke tetangga, kemudian tetangga masuk. Nah, itu menyambung yang tadi bahwa bapaknya itu sudah dalam kondisi berlumuran darah dari pergelangan tangan can dua korban perempuan meninggal di atas kasur," ujarnya.

 

Tak Pernah Punya Masalah

Ketua RT setempat Iswahyudi mengungkapkan bahwa Wahab bersama istrinya telah menempati rumah kontrakan itu selama hampir 7 tahun. Keduanya dikaruniai putri kembar.

"Punya anak dua, perempuan kembar. Wahab kerjanya guru SD. Kalau istrinya ibu rumah tangga serta jualan kue. Sudah 7 tahun ngontrak di situ," ujar Iswahyudi

Kematian tragis satu keluarga ini, kata Iswahyudi, cukup mengejutkan. Sebab, keluarga Wahab tidak pernah terlihat memiliki masalah.

"Selama ini baik-baik saja, tidak ada masalah. Makanya semua terkejut, tahu-tahu ditemukan meninggal seperti itu," pungkasnya. mal/sp/erk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU