Diduga Sakit Hati, Pembantu Lelaki Bunuh Majikan dan ART Perempuan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Jan 2024 21:30 WIB

Diduga Sakit Hati, Pembantu Lelaki Bunuh Majikan dan ART Perempuan

i

Pelaku AZF yang diduga membunuh majikan dan ART perempuan, ditangkap oleh Satreskrim Polres Blitar Kota, Selasa (2/1/2024). SP/Lestariono

SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Peristiwa pembunuhan kembali terjadi di awal tahun 2024. Korbannya dua perempuan di tempat penampungan anjing di Jalan Sulawesi, Karangtengah, Kota Blitar.

Dua wanita ini diketahui, Ragil Soekarno Utomo alias Erlin yang tak lain majikan dari tempat penampungan anjing tersebut dan Luciani Santoso (53), salah satu pembantu perempuannya. Sementara, pembunuh dua wanita itu tak lain pembantu laki-laki Erlin, yakni AZF.

Baca Juga: Polres Blitar Kota Amankan Perayaan Kenaikan Isa Almasih

Terduga pelaku ditangkap anggota Satreskrim Polres Blitar Kota di Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Saat ini terduga pelaku sedang di interogasi secara intensif di Mapolres Blitar Kota.

“Pekerjanya atas nama AZF saat ini masih kita lakukan pendalaman dilakukan pemeriksaan terkait pekerjaan sehari-hari dan kejadian pada saat itu,” kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo, Selasa (2/1/2024).

Satreskrim Polres Blitar Kota sendiri saat ini masih menyelidiki seperti kronologi pembunuhan tersebut. Terduga pelaku AZF sendiri saat ini juga tengah dilakukan pendalaman soal peran dan pekerjaannya di rumah penampungan anjing tersebut.

Pasalnya, saat petugas menemukan dua jenazah wanita Erlin dan Luciani, AZF tidak berada di lokasi.

 

Belum Jadi Tersangka

“Saat ini kita lakukan pemeriksaan secara intensif, perannya disana bekerja, apakah mengetahui peristiwa dan sebagainya. Kemarin dikasih,” imbuhnya.

Meski begitu terduga pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ini. Motif dari terduga pelaku pun juga masih dilakukan penyelidikan mendalam.

AKBP Danang juga menduga, terduga pelaku ini membunuh dua korban ini karena mengetahui lokasi tempat penampungan anjing. Dikarenakan tidak ada bekas perusakan sekitar lokasi.

“Kita duga demikian, karena kondisi pintu pagar depan terkunci dan kita sampaikan, ini tidak ada gara-gara lain misalnya ada perampokan, pencurian, semua ada,” jelas Danang.

 

Ditemukan Membusuk

Ditempat yang sama, Kasat Reskrim Polres Blitar Kota AKP Hendro Utaryo mengungkapkan dua mayat perempuan itu ditemukan dalam kondisi yang telah membusuk. Dari pembusukan dimungkinkan mereka telah tewas lebih dari tiga hari. Selain itu, terdapat bercak darah di sekitar mayat.

"Saat ditemukan kondisi sudah membusuk, kemungkinan kalau pembusukan sudah lebih tiga hari. Akan didalami dulu," imbuh AKP Hendro.

 

Luka Benda Tumpul dan Tajam

Sedangkan, dari hasil autopsi RS Bhayangkara Kediri, dua wanita itu ditemukan puluhan luka bekas pukulan benda tumpul dan tajam.

"Dari pemeriksaan terhadap dua jenazah, ada ditemukan beberapa luka di daerah kepala. Baik di kepala belakang dan daerah rahang," ujar Spesialis Foreksi RS Bhayangkara Kediri, dr Tutik Purwanti di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Selasa (2/1/2024).

Tutik menyebut pada dua jenazah itu, sama-sama ditemukan bekas luka di daerah kepala. Luka itu diidentifikasi sebagai luka akibat benda tumpul dan tajam.

Adapun jumlah bekas luka yang terdapat pada tubuh kedua korban berbeda. Untuk korban ART atas nama Luciani (54) didapati luka bekas pukulan sekitar 20 luka. Sedangkan untuk korban Ragil Soekarno Utomo atau Erlin, alias Sinyo, ada sekitar 7 luka pukul. "Ada (pukulan) dengan benda tajam dan benda tumpul, itu dari identifikasi luka," terangnya.

Menurut Tutik, tidak ada luka lain yang ditemukan. Hanya terjadi pembusukan pada dua mayat tersebut. Sementara, dua jenazah itu diperkirakan telah meninggal sepekan yang lalu. "Sudah ada pembusukan, karena ada belatung. Perkiraan kematian sudah agak lama, antara tanggal 26 sampai 27 Desember lalu," pungkasnya.

 

Baca Juga: Hanya Butuh Dua Hari, Pelaku Curanmor di Parkiran RSUD Mardi Waluyo Ditangkap

Banyak ART yang Kabur

Sementara itu, dari pengakuan warga, banyak ART Erlin yang kabur akibat tidak kuat dengan perlakukan kejamnya. Adapun terakhir kabur, adalah seorang perempuan asal Lamongan Jawa Timur.

ART asal Lamongan itu kabur usai digigit anjing, ia juga sempat meminta tolong ke warga sekitar untuk diantarkan pulang.

“Dua minggu lalu pembantunya juga kabur usai digigit anjing katanya si Erlin ini tidak mau tanggung jawab akhirnya ia nekat kabur saya antarkan ke terminal,” ucap Adi, tetangga Erlin, Selasa (2/01/2024).

Bisa jadi, kalau pelaku orang dalam, ada sakit hati terhadap majikannya, Erlin. Karena Erlin kerap tak memanusiakan para pembantunya.

 

Diduga Tak Bayar Gaji

Dari cerita yang didapat oleh warga, Erlin juga sering tidak membayarkan gaji ART. Bahkan ada ART Erlin yang kabur usai 5 bulan tidak dibayarkan gajinya.

“Kalau keterangannya akan diberikan gaji Rp.3,1 juta per bulan tapi ada yang dulu kabur juga 5 bulan tidak dibayar,” cerita Adi.

Menurut warga sekitar, Erlin memperlakukan ART  layaknya hewan peliharaan. Sang ART tidak boleh keluar rumah.

Jika Erlin pergi keluar maka pintu gerbang akan dirantai dari luar. Sang ART pun dilarang berinteraksi dengan warga sekitar.

“Ya diperlakukan kayak anjingnya ini, kalau keluar gerbang itu dirantai dari luar, tidak boleh berinteraksi,” tegasnya.

Baca Juga: Petugas Gabungan Polres Blitar Kota Jaring Puluhan Motor Berknalpot Brong

Diketahui selama ini Erlin selalu memiliki 2 orang ART. Namun menurut warga ART Erlin berasal dari luar Kota Blitar.

Erlin sendiri tidak pernah melaporkan siapa saja ART  ke pihak RT setempat. Sehingga warga sekitar dan RT tidak tahu siapa saja yang menghuni rumah sekaligus tempat penampungan anjing tersebut. “Tidak pernah laporan, jadi tidak tahu siapa saja dan dari mana pembantu-pembantunya itu,” tutupnya.

Diketahui sebelumnya, Dua mayat perempuan bersimbah darah ditemukan dalam rumah di Jalan Sulawesi. Penemuan mayat ini berawal dari kecurigaan warga setempat yang mencium bau busuk dari dalam rumah itu. Dari dalam rumah juga terdengar suara monyet hingga gonggongan puluhan anjing saling bersahutan.

Ketua RW setempat, Siswanto mengatakan pihaknya mengecek lokasi tersebut sekitar pukul 16.45 WIB. Setelah itu, mereka melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

"Tadi mendapatkan laporan dari Ketua RT, katanya ada bau busuk di rumah itu. Kemudian kami cek, lewat rumah sebelahnya. Terlihat ada orang terlentang," ujar Siswanto

Menurut Siswanto, rumah tersebut dihuni oleh tiga orang. Mereka adalah pemilik rumah (Erlin) dan 2 orang pembantunya. Namun, satu orang pembantu sudah meninggalkan rumah tersebut setelah sempat bekerja beberapa hari. "Tiga orang di situ, tapi yang satu sudah pulang. Katanya tidak kuat kerja di situ, kita juga tidak tahu identitasnya karena memang tidak laporkan ke kami," terangnya.

Siswanto mengatakan rumah yang menjadi lokasi penemuan mayat diketahui digunakan jadi tempat penitipan anjing. Meski demikian, usaha ini tak mengantongi izin dan membuat warga resah. Menurut Siswanto, Erlin merupakan warga asli Kelurahan Karangtengah. Dia dikenal sebagai warga yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan masyarakat. "Tidak pernah sosialisasi, tertutup. Jarang terlihat," tandas Siswanto.

 

DVR CCTV tak Ditemukan

Kapolres blitar kota AKBP Danang Setiyo mengatakan berdasarkan hasil olah TKP, rumah tersebut memang dipasang beberapa CCTV. CCTV itu diduga untuk memantau hewan-hewan peliharaan di sana. Namun, polisi tidak menemukan DVR CCTV tersebut.

"Jadi di dalam rumah itu dipasangi beberapa CCTV, kemungkinan untuk memantau kondisi hewan-hewan peliharaan. Tetapi DVR tidak ada, masih dicari," lanjutnya.

Tak hanya itu, empat HP itu merupakan milik korban. Polisi tak menemukan barang-barang ini saat olah TKP. "Ada beberapa barang yang tidak kami temukan dalam olah TKP itu. Di antaranya empat HP milik korban, kemudian ada DVR CCTV, yang ternyata tidak ada," ujar. les/ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU