SBY Berharap Penerus Jokowi, Harus Pandai Berdiplomasi Cerdas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 07 Jan 2024 19:52 WIB

SBY Berharap Penerus Jokowi, Harus Pandai Berdiplomasi Cerdas

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan Presiden Indonesia selanjutnya harus pandai berdiplomasi agar keamanan di Asia terjaga. Pesannya diplomasi cerdas untuk meredam gejolak di Asia.

"Secara pribadi saya berpendapat ada 3 pemilihan presiden di tahun 2024 ini yang bisa mempengaruhi geopolitik dan keamanan di kawasan Asia," ujar SBY dalam cuitan di akun X miliknya, Minggu (7/1/2024).

Baca Juga: Politisi Jalin Politik Silaturahmi

Geopolitik dan keamanan yang dimaksud oleh SBY adalah ketegangan antara China dan Taiwan. Hal ini juga terkait dengan ketegangan antara China dan Amerika Serikat yang berkaitan dengan hubungan China-Taiwan yang memanas tahun-tahun terakhir ini.

Kemudian, SBY menyebut Pilpres 2024 yang berpengaruh terhadap keamanan Asia adalah Pilpres Indonesia. Pilpres Indonesia ini memiliki arti penting bagi kawasan Asia. Sebab, Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara.

"Seperti kita ketahui, Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara di samping menjadi anggota G20. Karenanya, Indonesia kerap dipandang sebagai regional power dan sekaligus global player," tuturnya.

 

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

Melakukan Diplomasi Cerdas

SBY mengatakan bahwa jika Presiden Indonesia terpilih akan memainkan peran politik luar negeri jika paham pentingnya stabilitas Asia.

Menurut SBY, presiden terpilih bisa melakukan diplomasi cerdas untuk meredam gejolak di Asia.

Baca Juga: Dinyatakan oleh Ketua Dewan Kehormatan PDIP, Sudah Bukan Kader PDIP Lagi, Jokowi tak Kaget

"Jika presiden Indonesia mendatang sungguh memahami pentingnya menjaga stabilitas kawasan Asia (baik Asia Timur maupun Asia Tenggara), maka yang bersangkutan akan bisa memainkan politik luar negeri dan diplomasi yang cerdas (bisa dengan membangun kebersamaan negara-negara ASEAN) agar konflik apapun yang terjadi di Asia Timur dan tentunya Asia Tenggara dapat dicarikan solusi yang lebih 'damai'," ungkapnya.

Jika demikian, maka Asia bisa terhindar dari malapetaka yang merusak keamanan. "Sehingga tidak terjadi malapetaka di kawasan Asia bahkan di dunia, yang bakal memporak-porandakan perdamaian dan keamanan internasional," lanjutnya. n erc/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU