Waspada, Tren Kasus DBD di Jombang Mulai Naik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 11 Jan 2024 18:45 WIB

Waspada, Tren Kasus DBD di Jombang Mulai Naik

i

Pasien infeksi virus dengue menjalani perawatan di RSUD Jombang. SP/Sarep 

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Kasus infeksi virus dengue penyebab demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Jombang, mengalami tren peningkatan sejak tiga bulan terakhir. 

Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang mencatat, jumlah pasien per tanggal 10 Januari sudah ada 30 pasien yang menjalani perawatan akibat infeksi virus dengue. 

Baca Juga: Harga Gula di Pasar Tradisional Jombang Tembus Rp 18.500 per Kg

"Bulan November kita merawat 23 pasien, di bulan Desember 2023 mengalami peningkatan menjadi 67 pasien. Dan baru 10 hari di bulan Januari 2024 kita sudah merawat 30 orang pasien," kata Direktur RSUD Jombang, Ma'murotus Sa'diyah, Kamis (11/1/2024). 

Mayoritas pasien infeksi virus dengue yang menjalani perawatan di RSUD Jombang merupakan anak-anak hingga remaja, sisanya usia dewasa. "Kebanyakan pasien anak-anak," tandasnya. 

Menurut Ma'murotus, kebanyakan pasien infeksi virus dengue yang dirujuk ke RSUD Jombang mengalami gejala panas dan gejala lainnya. 

"Gejalanya seperti pada umumnya infeksi virus dengue. Seperti panas tidak kunjung turun, nyeri kepala bagian depan, bahkan muntah-muntah," jelasnya. 

 

11 Orang Positif DBD 

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, Syaiful Anwar mengatakan selama tiga bulan terakhir tercatat ada 11 kasus positif demam berdarah dengue. DBD sendiri terdeteksi mengalami peningkatan sejak memasuki musim penghujan. 

"Ada 11 kasus positif DBD, selama tiga bulan terakhir," kata dia, Kamis (11/1/2024). 

Baca Juga: Gedung Bekas Apotek Disulap Jadi Toko Pusat Oleh-oleh Khas Jombang

Menurutnya, pasien DBD terdiri dari berbagai kalangan, 70 persen usia di bawah 14 tahun. 

 

Selalu Waspada dan Lakukan PSN

"Untuk mengantisipasi lonjakan DBD, pada bulan November tahun kemarin. Kita sudah melakukan peningkatan kapasitas petugas, dalam penanggulangan dan penanganan DBD," tutur Syaiful. 

Pihaknya mengimbau agar masyarakat selalu waspada dengan penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti itu.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan Lakukan Giat Fogging di Beberapa Sekolah

Masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya masing-masing, sebagai upaya pencegahan.

"Kita setiap Jumat sudah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di seluruh wilayah kerja Puskesmas serta sosialisasi 3M kepada masyarakat. Yakni, menguras, menutup dan mengubur," jelasnya. 

Tiap keluarga dihimbau untuk rajin menguras bak mandi dan mengeringkan tempat-tempat penampungan air agar nyamuk tidak bisa bertelur pada tempat-tempat yang ada genangan air dan terhindar dari demam berdarah.

Selanjutnya, menutup artinya tempat penampungan air harus ditutup agar nyamuk tidak dapat bertelur pada tempat yang ada genangan air. Lalu, mengubur artinya mengubur sampah agar tidak menjadi sarang nyamuk. Sarep

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU