Pasar Murah di Banyuwangi Diserbu Warga

author Redaksi

- Pewarta

Minggu, 11 Feb 2024 19:30 WIB

Pasar Murah di Banyuwangi Diserbu Warga

SURABAYAPAGI.COM, Banyuwangi - Warga Banyuwangi menyerbu pasar murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jatim. Pasar murah ini serangkaian kunjungan Gubernur Jawa Timur Kofifah Indar Parawansa di halaman SMAN 2 Taruna Bhayangkara, Kecamatan Genteng, Minggu (11/2/2024).

Ratusan warga yang memadati area pasar murah rela antre demi mendapatkan sembako murah berupa beras, telur, gula dan minyak goreng. Salah satunya Desi (28), yang mengaku terbantu dengan keberadaan pasar murah tersebut.

Baca Juga: Gerakan Pangan Murah Digelar di Gedung Kesenian Darmoyodo Kota Pasuruan

"Alhamdulilah bisa berhemat puluhan ribu, karena harga bahan pokok seperti beras di pasar sekarang mahal," ungkap warga Genteng Kulon ini.

Desi menyebut, harga beras di pasaran kini berkisar Rp 70 ribu lebih per 5 kilogram. Sementara di pasar murah ini dijual dengan harga Rp 51 ribu dengan berat yang sama.

Harga gula pasir di pasar murah ini dijual Rp 14 ribu, sementara di pasaran Rp 16 ribu-Rp 16.500 per kilogram. Ada juga telur yang cuma Rp 23 ribu, jauh lebih murah dibanding harga pasar antara Rp 26-27 ribu per kilogram.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Pasuruan Gelar Pasar Murah Ramadhan

"Meski setiap orang hanya dibatasi dua karung beras seberat 5 kilogram, tapi ini sangat membantu kami. Harapan kami bisa sering-sering mengadakan acara pasar murah seperti ini," cetusnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Diet mengatakan, kehadiran pasar murah dapat membantu mengendalikan harga pasar sehingga berdampak pada pengendalian Inflasi Daerah. Hal tersebut selaras dengan tugas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan langkah preventif dengan memastikan ketersediaan bahan pokok yang mudah dijangkau masyarakat.

"Ketika ada harga kebutuhan pokok tertentu yang melesat cukup tinggi, maka toko penyeimbang akan menjual barang yang naik itu dengan harga yang sudah disubsidi. Harapannya agar harga bisa kembali stabil dan terkendali," kata Ipuk.

Baca Juga: Tekan Inflasi, Pemkot Madiun Optimalisasikan Keberadaan ‘Wartek’ dan Pasar Murah

Ketersediaan sembako murah tersebut, menurut Ipuk, menjadi salah satu yang berkontribusi pada capaian pengendalian inflasi di Banyuwangi.

"Kami bersyukur berkat kekompakan stakeholder TPID dan dukungan semua mitra, pengendalian inflasi Banyuwangi selama 2023 bisa dijaga. Inflasi Banyuwangi year on year (YOY) 2023 menjadi yang terendah di Jatim yakni 2,15%. Lebih rendah dari YoY Jawa Timur (2,92%) maupun Nasional (2,61%)," pungkas Ipuk. Bn-01/ham

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU