Mantan Pimpinan KPK, Duga Ada Penggelembungan Suara

author Erick Kresnadi Koresponden Jakarta

- Pewarta

Jumat, 16 Feb 2024 17:51 WIB

Mantan Pimpinan KPK, Duga Ada Penggelembungan Suara

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Anggota Dewan Pakar Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Bambang Widjojanto, yang mantan pimpinan KPK mengatakan dalam kajian foreksi terhadap server Komisi Pemilihan Umum (KPU) menduga ada penggelembungan suara yang dilakukan melalui sistem teknologi informasi (TI).

"Kami menduga ada sistem algoritma yang sudah di-setting untuk pemenangan di Paslon tertentu yang secara otomatis pasti di atas 50%," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (16/2/2024).

Baca Juga: Pengacara Prabowo Klaim, Jokowi Netral dalam Pemilu 2024

Dia menjabarkan indikasi kuat adanya dugaan kecurangan ini dikonfirmasi dengan ditemukannya kecurangan-kecurangan yang terjadi di sejumlah wilayah dengan modus data Sirekap berbeda dengan data form C Hasil. Dalam beberapa temuan dari data Sirekap, ada bagian yang ditutup dan direvisi datanya, setelah sebelumnya ditemukan kejanggalan.

"Akan dilakukan forensik lainnya ini juga belum bisa dibuka. Jadi kalau terus main-main forensik ini akan kami buka di depan Mahkamah Konstitusi," ujarnya.

AMIN Siapkan Tim Forensik
"Kita siap dengan tim forensik karena selama ini audit IT terhadap sistem KPU tidak pernah dilakukan. Dua surat dari tim hukum Amin tidak pernah dijawab surat kami kepada Bawaslu untuk mendorong supaya KPU melakukan audit juga tidak dilakukan," ujarnya.

Baca Juga: Jumlah Pengamanan Sidang Perdana di MK, Mulai Pagi Tadi Ditambah dari 377 Jadi 1.233 Personel

Juru Bicara Timnas Amin (Anies-Muhaimin) Refly Harun menegaskan pihaknya bersiap membuka tabulasi nasional hasil pilpres 2024 yang dihimpun oleh internal Timnas Amin.

Refly meyakinkan banyak anomali, bahkan dugaan kecurangan dalam proses real count yang dilakukan KPU di aplikasi Sirekap.

Penggelembungan Data ke 02
Refly menyinggung soal penggelembungan data ke paslon 02, hingga pemangkasan perolehan Anies-Muhaimin, terbesar sebanyak 3 juta suara, kemarin sore.

Baca Juga: KPU: Realisasi Anggaran Pemilu 2024 Capai Rp 40 Triliun

"Kami punya tabulasi nasional yang setiap hari data dari saksi kami terima. Ini adalah data akurat yang bisa kami pertanggungjawabkan," ujar Refly Harun dalam konferensi pers, Jumat (16/2/2024).

"Akan kami buka saat menjelang KPU memutuskan. Kami buka bila ada terjadi perbedaan. Tabulasi yang kami buat lengkap dengan form C hasil," kata Refly menegaskan. erk/jk/rmc

Editor : Raditya Mohammer Khadaffi

BERITA TERBARU