Home / Opini : Kasih Karunia

Pemimpin

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 18 Feb 2024 21:06 WIB

Pemimpin

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Rabu minggu lalu (14/2) bangsa Indonesia mencari pemimpin pengganti Jokowi. Pemilu berjalan aman dan damai.

Dalam Injil Yohanes 13: 1-20 ,  pemimpin itu adalah: menuntun pada cinta, melayani, rendah hati, mengajar dan memberi contoh sebagai guru, memimpin jalan dengan kekuatan yang membebaskan dan menghidupkan dan menghidupkan serta mau membuat pengorbanan. Menggunakan firman ini, jadi pemimpin itu berat. Selain membebaskan, dan menghidupkan, ia juga bersedia melakukan pengorbanan.

Baca Juga: Mari Hidup Sederhana

Menurut alkitab, salah satu tujuan penting kepemimpinan adalah menginspirasi anggota tim dan mengarahkannya menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Jadi pemimpin harus mampu memberikan arah dan motivasi yang diperlukan anggota tim.

Media menulis negeri yang diselimuti praktik korupsi, sebagai umat Kristiani, kita merindukan pemimpin yang rela berkorban bagi rakyatnya, bukan pemimpin yang haus kekayaan dan kekuasaan. Pengorbanan sang pemimpin akan menjadi berkat bagi rakyat dan masyarakat yang rindu keadilan, kesejahteraan, kerukunan, dan kedamaian.

Sejarah peradaban Kristen membuktikan bahwa dalam diri Yesus Kristus hadirlah sosok sang pemimpin yang rela berkorban bagi rakyat, umat dan masyarakat. Ia rela ditinggikan dalam penderitaan-Nya di salib untuk keselamatan seluruh bangsa tanpa diskriminasi.

Jauh hari sebelum peristiwa naskah, Yesus sudah menerangkan kepada Nikodemus, seorang Farisi yang baik hati. Beda dengan kaum Farisi lainnya, Nikodemus menjumpai Yesus pada suatu malam.

Kepadanya, Yesus menerangkan di malam gelap jiwanya, bahwa Diri-Nya adalah Sang Anak Manusia yang harus ditinggikan untuk menyatakan kasih Allah kepada dunia. Kepadanya Yesus menerangkan bahwa Ia akan dikenal sebagai Sang Mesias saat Ia ditinggikan pada kayu salib di Kalvari untuk menyelamatkan, menyembuhkan dan mendamaikan umat-Nya dengan Allah.

Baca Juga: Kisah Warga Kisten Gaza Saat Puasa

Dialah Sang Anak Manusia yang menyatakan betapa kasih Allah begitu besar bagi kita umat manusia tanpa diskriminasi.

Ketika Yesus berbicara kepada Nikodemus, Ia membuatkan kematian-Nya pada kayu salib, puncak pengorbanan-Nya.

Ini bukti kasih Allah yang menyembuhkan lahir batin, pengampunan dosa, dan kelahiran baru dalam Roh Kudus serta kehidupan Abadi (Yohanes 3: 3,15).

Melalui salib Kristus, kasih Allah selalu tersedia bagi siapa saja yang mau bertobat dari dosa dan kembali kepada Allah dengan iman dan ketaatan.

Baca Juga: Keluarga Kristen Milenial

Inilah daya kekuatan salib Kristus yang menyelamatkan dunia dan seisinya, umat manusia seluas dunia sepanjang masa.

Dalam kitab suci Perjanjian Lama diwartakan bahwa dalam perjalanan menuju tanah terjanji, banyak umat Israel kuno mati di padang gurun digigit ular berbisa karena berdosa dan berontak kepada Musa dan Allah. Namun Allah menunjukkan belas kasih-Nya kepada mereka dengan memerintahkan kepada Musa untuk membuat ular tembaga agar setiap orang yang digigit ular mematikan itu tetap hidup dengan memandang ular tembaga itu (Bilangan 21:8).

Inilah tanda mujizat yang mengantisipasi dan menunjuk pada kesembuhan dan keselamatan dunia melalui salib Kristus yang ditinggikan di puncak Kalvari. (Maria Sari)

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU