2 Tempat Pengoplos LPG di Sidoarjo Digerebek

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 22 Feb 2024 20:20 WIB

2 Tempat Pengoplos LPG di Sidoarjo Digerebek

SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Petugas Satreskrim Polresta Sidoarjo melakukan penggerebekan terhadap dua tempat pengoplosan elpiji di Sidoarjo. Tepatnya di Desa Sukorejo, kecamatan Buduran, dan Desa Sidodadi, Kecamatan Candi, Sidoarjo. 

Dua tempat itu selama ini dipakai untuk mengoplos elpiji 3 kilogram atau subsidi pemerintah ke dalam tabung elpiji 12 kilogram nonsubsidi.

Baca Juga: 1.191 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Masa Mudik di Sidoarjo

“Kasus pertama lokasinya di Sukorejo, Buduran. Kemudian yang kedua di Sidodadi, Kecamatan Candi,” kata Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Christian Tobing, Rabu (21/2/2024). 

Di dua tempat itu, para pelaku memindahkan isi tabung elpiji 3 kilogram subsidi ke dalam tabung 12 kilogram nonsubsidi.

Dengan begitu, mereka bisa meraup keuntungan yang jauh lebih besar. 

Empat tabung elpiji 3 kilogram dimasukkan ke dalam tabung 12 kilogram. Mereka menjualnya dengan harga Rp 135 ribu sampai Rp 150 ribu per tabung.

Dari tempat pengoplosan yang berlokasi di sebuah gudang daerah Buduran, ada lima orang tersangka yang diamankan petugas.

Mereka berinisial K, MN, M NHD, ER dan H. Sementara dua pemilik usaha ilegal itu masih buron. 

Dalam kasus ini, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti. Termasuk 238 tabung elpiji 3 kilogram tanpa isi, 208 tabung elpiji 3 kilogram berisi, 60 tabung elpiji 12 kilogram tanpa isi, 7 tabung elpiji 12 kilogram berisi, timbangan, tang, obeng dan plastik segel tabung elpiji 3 kilogram.

Baca Juga: 7 Pengeroyok Pelajar di Sidoarjo Diamankan, 4 Pelaku masih di Bawah Umur

“Menurut keterangan para tersangka, mereka ini hanya sebagai pekerja. Praktik pengoplosan di situ sudah berlangsung sekitar satu tahun dengan mempekerjakan para pelaku dengan sistem borongan,” lanjut Kombes Pol Christian Tobing. 

Para pekerja setiap 1 tabung 12 kilogram hasil oplosan maka mendapatkan upah Rp 6.000.

Rata-rata, sehari mereka bisa memproduksi 50 sampai dengan 100 tabung elpiji ukuran 12 kilogram, tergantung stok suplai elpiji 3 kilogram yang didapat. 

Dengan perhitungan itu, setiap hari mereke bisa dapat Rp 600.000 untuk lima orang. Sehingga masing-masing pekerja mendapatkan Rp 120.000 per hari. 

Sedangkan untuk kasus elpiji oplosan yang berlokasi di Candi, polisi mengamankan satu orang tersangka berinisia S, pria 31 tahun asal Candi. 

Baca Juga: Polresta Sidoarjo Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Demak

Kepada polisi, ia mengakui kegiatan ilegal tersebut sudah berlangsung sejak bulan Oktober 2022.

Dalam satu minggu, pelaku melakukan pengoplosan 2 sampai 3 kali dan menghasilkan dua tabung elpiji 12 kilogram setiap kali pengoplosan.

Barang bukti yang diamankan dari tersangka S antara lain 71 tabung elpiji 12 kilogram, 140 tabung elpiji 3 kilogram tanpa isi, 30 tabung elpiji 12 kilogram tanpa isi, satu unit mobil Carry hitam, 50 label elpiji 12 kilogram warna biru, 350 label elpiji 12 kilogram warna kuning, 4 regulator, 40 stop kran dan beberapa perlengkapan pengoplosan tabung elpiji.

Para tersangka dikenakan ancaman hukuman enam tahun penjara, sesuai Pasal 40 angka 9 UU No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja sebagai perubahan atas Pasal 55 UU No 22 tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Jo Pasal 55 ayat (1) KUHP. Sd-01/ham

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU