UMKM Mebel dan Kerajinan Siap-siap Kecipratan Proyek IKN Rp 100 Triliun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 01 Mar 2024 10:28 WIB

UMKM Mebel dan Kerajinan Siap-siap Kecipratan Proyek IKN Rp 100 Triliun

i

MenkopUKM Teten Masduki meninjau rencana pembangunan rumah produksi bersama di Jombangrejo, Mandong, Trucuk, Klaten. SP/ KLM

SURABAYAPAGI.com, Kalimantan - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) telah bekerja sama dengan Otorita IKN melalui PT Bina Karya (Persero) untuk pengembangan usaha mebel dan kerajinan. Pihaknya telah diminta untuk membuat mock up beberapa produk untuk mengisi proyek yang rampung.  

"Kita juga sudah ditawarkan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara [OIKN] nanti sebentar lagi kita bisa bangun pusat riset di sana, ibu kota baru," Jelas Ketua Umum Asmindo Deddy Rochimat, Jumat (01/03/2024).

Baca Juga: Gedung Bekas Apotek Disulap Jadi Toko Pusat Oleh-oleh Khas Jombang

Deddy mengatakan, estimasi pasar furniture di IKN yang dapat diraih berkisar Rp100 triliun atau 20% dari anggaran pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 500 triliun di IKN.  

"Anggarannya kan Rp 500 triliun lebih ya, kalau 20% saja sudah berapa itu untuk interior dan furniture ya. Fisiknya kalau Rp 500 triliun, 20% untuk isi dan sebagainya sudah Rp100 triliun, tapi tepatnya saya belum pasti," kata Deddy, Jumat (01/03/2024)

Lebih lanjut, Asmindo juga memastikan seluruh kebutuhan interior dan mebel mampu diproduksi oleh pelaku usaha dalam negeri. Dalam hal ini, dia akan mengutamakan produk UKM untuk memasok furniture IKN. 

Baca Juga: Pemkab Bangkalan Kurasi Promosi Dagang 20 UMKM

Senada, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, industri furnitur lokal dipastikan akan memasok perabotan untuk perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN), perkantoran, gedung kementerian, dan lainnya.  

"Ini penting ya, IKN diisi oleh produk-produk dalam negeri, dan Asmindo saya ikut lobi-in ke IKN," jelas Teten.  Pelaku UKM juga didorong untuk dapat mendominasi sektor mebel dalam negeri. Hal ini penting dilakukan dalam rangka mengurangi ketergantungan impor furniture dan kerajinan produk asing.  

Baca Juga: Banyuwangi Jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Secara Nasional

Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor mebel dan kerajinan RI mencapai US$1,7 miliar pada tahun 2023, meningkat dari tahun 2022 sebesar US$1,5 miliar dan impor pada 2021 senilai US$1,3 miliar. 

Untuk dapat terserap di proyek IKN, Teten meminta produk furniture UKM untuk meningkatkan daya saing dengan mengandalkan bahan baku berkelanjutan. klm-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU