SURABAYA PAGI.COM, Mojokerto - Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro membuka Musrenbang RKPD Kota Mojokerto Tahun 2025 RPJPD Kota Mojokerto Tahun 2025-2045, di Sabha Mandala Madya kantor Pemerintah Kota Mojokerto, Selasa (19/3/2024).
Baca Juga: Aktif Wujudkan Satu Data, Tiga OPD Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan
Dalam arahannya, Mas Pj menegaskan bahwa tahun 2025, Pemkot Mojokerto masih memiliki pekerjaan rumah terkait pengentasan kemiskinan.
Pasalnya, persentase penduduk miskin Kota Mojokerto tahun 2023 masih sebesar 5,77 persen dari total jumlah penduduk sebesar 141 ribu jiwa.
Selain itu, berdasarkan surat pemberitahuan Kementerian Koordinator Bidang pembangunan dan Kebudayaan RI, estimasi angka kemiskinan ekstrim Kota Mojokerto tahun 2023 sudah 0,0 persen
"Berarti kan kemiskinan ekstrim ini sudah migrasi menjadi miskin, itu yang akan terus kita intervensi supaya kedepan penurunannya semakin tajam," tegasnya
Ia menambahkan, Pemkot Mojokerto telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 135 milyar untuk program sapu jagat pengentasan kemiskinan. Anggaran tersebut tersebar di seluruh OPD se Pemkot Mojokerto.
"Kita terapkan tiga rumus dalam menanggulangi kemiskinan, yakni penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan meminimalkan wilayah "kantong" kemiskinan," tukasnya.
Selain itu, terpenting, ujar Mas Pj, program itu harus dikawal agar tepat sasaran. Karena jika tidak,.akan berdampak pada toxic charity.
"Yakni membantu tapi akhirnya malah menjadi racun bagi yang kita bantu. Itu yang tidak kita harapkan," pungkasnya.
Baca Juga: Komitmen Tekan Stunting, Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Kompak Salurkan Bantuan di Hari Otoda
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo menjelaskan Musrenbang kali ini dihadiri oleh pihak dari lintas sektor, baik stakeholder maupun masyarakat.
Dari sektor pemerintahan, terdapat Kepala Bappeda Provinsi Jatim, Kepala Bakorwil Bojonegoro, Forkopimda Kota Mojokerto, asisten, staf ahli, kepala OPD, camat, kepala sejumlah instansi vertikal di lingkungan Pemkot Mojokerto. Serta perwakilan Bappedalitbang dari Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Sidoarjo.
Disamping itu juga terdapat dari perwakilan akademisi, komunitas disabilitas, organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, forum anak, dan oraganisasi masyarakat lainnya di lingkungan Kota Mojokerto.
Bahkan, tidak hanya hari ini, forum Musrenbang tingkat kelurahan, kecamatan dan tematik, yang digelar sebelumnya juga diikuti oleh beragam sektor, termasuk kelompok minoritas.
Baca Juga: Pj Wali Kota Ali Kuncoro Komitmen Lindungi Wirausaha Rentan Melalui DBHCHT
"Keberagaman peserta dalam forum musyawarah ini kita harapkan bisa menyempurnakan rencana pembangunan yang digodok oleh Pemkot Mojokerto, agar dapat adil dan memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat," jelasnya. Dwi
Editor : Redaksi